Minggu, 05/05/2024 05:02 WIB

Piala AFF 2016

Hadapi Thailand, Boaz Bisa Diperankan Jadi Playmaker

Memposisikan  Boaz sebagai playmaker dapat berefek positif ganda.

Syaifudin Munis

Jakarta - Laga Indonesia versus Thailand pada final Piala AFF 2016 akan ditentukan oleh pertarungan lini tengah. Guna memaksimalkan lini tengah Timnas yang selama ini terlihat lemah dalam mengalirkan bola saat menembus jantung pertahanan lawan, maka sebaiknya Boaz Solossa juga diperankan untuk menutup kelemahan itu dengan sedikit turun dan tidak selalu menjadi target man.

“Sejauh ini saya tidak melihat ada sosok pemain tengah Tmnas yang mampu megatur irama pertandingan saat mendesain serangan atau mengalirkan bola (passing) dengan cepat dan efektif saat serangan balik. Boaz sebaiknya  diperankan dalam posisi tersebut, sementara untuk mengobrak-abrik pertahanan Thailand jadi tugas Ferdinan Sinaga,” ujar pengamat sepakbola Syaifudin Munis di Jakarta, Selasa (13/12) malam.

Seperti diketahui, Indonesia akan menjamu Thailand pada leg 1 Final AFF Cup 2016 di Stadion Pakan Sari Cibinong, Rabu (14/12) malam. Bercermin pada perjalanan Timnas hingga ke final, termasuk dengan dikalahkan Thailand 2-4 pada fase penyisihan grup, maka harus ada strategi kunci dan jitu dimiliki Indonesia yang memberi efek kejut kepada Thailand.

Menurut Munis, jika Boaz turun sedikit ke tengah, dia bisa melakukan kerjasama passing dengan Setafano Lilipali, Andik Vermansyah dan Rizky Pora, untuk mendukung Ferdinand beroperasi sebagai straiker. Meski demikian, di saat-saat tertentu, Boaz dengan segudang pengalamannya tetap bisa memainkan diri sebagai striker oportunis ketika lini pertahanan Thailand terkejut dengan gaya dan pola berbeda permainan Timnas Merah Putih.

Dengan pemain asal Papua itu dalam posisi sebagai playmaker, satu pemain yang biasa beroperasi di lini tengah, Bayu Pradana, dapat sedikit turun mempoisikan diri sebagai gelandang bertahan atau mengcover zona marking. Sehingga lini pertahanan Indonesia dapat lebih kokoh untuk meredam serangan ganas dan cepat para pemain Thailand. Artinya, memposisikan  Boaz sebagai playmaker dapat berefek positif ganda.

“Tiga gol Thailand ke gawang Indonesia di babak penyisihan grup, terjadi karena tidak adanya pemain yang mampu melakukan zona marking dan memotong umpan-umpan serta pergerakan cepat striker Thailand Terasil Dangda, dan wing back kanan dan kiri Thailand, Tristan Do dan Theeratorn Bunmathan. Situasi itu bisa dihindari jika ada pemain tengah yang berperan menjaga kedalaman manakala Boaz bertugas sebagai playmaker,” tutur Munis yang juga Direktur Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) ini.

KEYWORD :

Sepakbola Timnas Piala AFF




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :