Desain wisma atlet
Jakarta - Wisma atlet merupakan salah satu sarana vital dalam perhelatan multiajang internasional skala besar seperti Asian Games 2018/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Asian Games 2018. Untuk itu, pemerintah menyiapkan 15 menara yang akan digunakan untuk tempat penginapan atlet tersebut. Pasca Asian Games, bangunan tersebut nantinya akan menjadi rumah susun sewa (rusunawa) yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat kelas menangah bawah.
Pembangun Wisma Atlet atau Rusunawa tersebut dilakukan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sebanyak 10 menara masih dalam tahap pembangunan di Kemayoran, Jakarta dan lima sisanya dibangun di Jakabaring, Palembang. Untuk pembangunan konstruksi wisma atlet di Jakabaring, pembangunan tiga menara telah selesai dilaksanakan pada tahun 2015 dan dua menara lain dikerjakan tahun ini
Untuk 10 menara di Kemayoran akan dibangun dengan ketinggian bervariasi antara 18 lantai, 24 lantai, dan 32 lantai dengan total 7.426 unit. Sementara itu tiga menara wisma atlet di Jakabaring telah dibangun pada 2015 silam dengan total luas 11.933 meter persegi dan terdiri dari 192 unit, dan dua menara lagi yang kini masih dalam tahap pembangunan di atas lahan seluas 7.995 meter persegi dan terdiri dari 128 unit. Pembangunan ditargetkan selesai pada akhir 2017.
Presiden INASGOC (Indonesia Asian Games Organizing Committee), Erick Thohir, saat melihat secara langsung pembangunan Wisa Atlet di Kemayoran beberapa waktu lalu mengatakan, 7 tower yang dibangun diperuntukkan untuk perkampungan atlet, dan 3 tower untuk awak media.
“Bagi Asian Games, wisma atlet merupakan salah satu kunci untuk meyakinkan OCA (Dewan Olimpiade Asia) betapa seriusnya Indonesia,” ujar Thohir . “Dan menurut saya, wisma atlet ini lebih bagus dari yang saya lihat di Olimpiade Rio lalu. Sebab, saya melihat perencanaan, fasilitas, dan juga sarana pendukung yang memadai," imbuhnya.
KEYWORD :Asian Games 2018 Asian Games Wisma Atlet
