Selasa, 14/05/2024 11:49 WIB

Gus Muhaimin Kampanye Teknologi Hijau di KTT COP26 Glasgow

pemanfaatan hidrogen, energi surya, dan energi angin.

Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) Wakil Ketua DPR-RI Korbid Korkesra

Jakarta, Jurnas.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menyebut tiga cara membangun keseimbangan antara ekonomi Indonesia berbasis SDA dengan pelestarian lingkungan melalui ekonomi hijau berbasis SDM-low carbon. 

Pertama, kata Gus Muhaimin, adalah dengan mengadopsi teknologi hijau. Berdasarkan riset, teknologi hijau memungkinkan Indonesia mengambil langkah-langkah menuju perubahan yang lebih besar untuk membantu menciptakan masa depan yang lebih hijau dan lestari.

Kedua, kebijakan fiskal pemerintah. gus Muhaimin menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani sangat konsen akhir-akhir ini mengenai kebijakan fiskal mendukung green energi.

Ketiga, dukungan serta peran warga masyarakat dalam menciptakan kelestarian lingkungan sangat penting.

"Tiga hal ini harus kita jalankan untuk ekonomi hijau," tegas Gus Muhaimin saat menghadiri Talkshow bersama Pelaku Usaha di Paviliun Indonesia COP26 UNFCCC Glasgow, Senin, 8 November 2021.

Di sisi lain, Wakil Ketua DPR RI ini juga mendorong optimalisasi peranan teknologi dan investasi teknologi hijau. Dia berujar teknologi hijau merupakan peluang besar bagi sektor bisnis baik perusahaan swasta dan BUMN Indonesia.

“Teknologi yang saya maksud antara lain efsiensi energi, pemanfaatan hidrogen, transportasi berbasis listrik, pemanfaatan energi surya dan energi angin. Teknologi yang saya maksud juga berarti kita harus mampu produksi alat-alat dan produk yang murah terjangkau agar perluasan energi terbarukan dapat di scalling up. Baik dengan cara alih teknologi maupun bekerjasama dengan universitas dan lainnya,” tutur Gus Muhaimin.

Dia menambahkan, Indonesia sudah waktunya memulai kebijakan dan investasi untuk menggunakan teknologi untuk mengurangi emisi dalam upaya transisi ekonomi menuju energi hijau, ekonomi hijau, ekonomi rendah karbon selama 3- 4 dekade ke depan. Gus Muhaimin tidak menampik peranan krusial pemerintah dalam mewujudkan arah kebijakan tersebut.

Kepemimpinan dan keberanian pemerintah disebut Gus Muhaimin mutlak diperlukan. Salah satu jalan adalah melalui dukungan fiskal untuk memberi insentif dan dukungan nyata kepada energi hijau (matahari dan angin) dan ekonomi hijau.

Gus Muhaimin menyatakan, dukungan fiskal penting untuk percepatan alih teknologi sehingga esiensi energi dan penurunan sumber-sumber energi kotor/fosil dapat dipercepat. Ribuan pemimpin dan desa-desa Indonesia dapat menjadi sumber dan agen perubahan nyata. Dengan skema Transfer Fiskal Berbasis Ekologi (EFT), desa-desa Indonesia dapat digerakkan menjadi penggerak dan penjamin ekonomi hijau.

“Di atas semuanya, kita memerlukan kepemimpinan yang kuat yang dapat memandu semua sektor untuk bersama-sama berubah dan melaksanakan transisi ekonomi. DPR tentu saja, dan kita semua mendukung pemerintah dan pak Jokowi untuk memimpin dengan tegas untuk memimpin transisi-transisi yang akan datang,” tukas Gus Muhaimin.

Turut hadir dalam kesempatan itu Wakil Menteri LHK Alue Dohong, Corporate Secretary of PT. Pertamina (Persero) Brahmantya Satyamudi Poerwadi, Presdir PT.Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) Rachmat Makkasau, Dirut Pertamina Power Indonesia Dannif Danu Saputro , Presdir PT. Riau Andalan Pulp and Paper Sihol Aritonang, Commercial Director of Sampoerna Kayoe Edward Tombokan, dan Deputy Direktur Corp Affairs APRIL, Dian Novarina.

KEYWORD :

Ekonomi Hijau kelestarian alam Gus Muhaimin KTT COP206




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :