Senin, 29/04/2024 07:49 WIB

Begini Penderitaan Pengungsi Muslim Rohingnya

Diperkirakan, setiap malam ada 500 orang Rohingya yang mencoba kabur ke Bangladesh.

Seorang anak komunitas Rohingnya mencari sesuatu dari reruntuhan rumah tempat tinggalnya yang dibakar tentara myanmar.

Bangladesh - Sebanyak 70 orang pengungsi muslim Rohingnya terancam akan dibunuh oleh tentara Myanmar, bila kepolisian Bangladesh tetap ingin memulangkan ke Myanmar usai ditahan di perbatasan karena dianggap pengungsi ilegal.

Seorang pemimpin komunitas Rohingya dilansir AFP mengatakan,  bahaya menanti mereka yang dipulangkan dari Bangladesh. Menurutnya, tentara akan membunuh mereka.

"Kami mendapatkan informasi bahwa tentara Myanmar membunuh mereka yang dipulangkan dari Bangladesh. Mereka sudah membakar desa-desa mereka dan membunuh kerabat mereka. Mereka akan membunuh orang-orang tak berdosa ini," tutur pengungsi Rohingnya.

Konflik kekerasan yang dilakukan tentara Myanmar, menyebabkan komunitas Rohingya yang ingin kabur kian bertambah. Diperkirakan, setiap malam ada 500 orang Rohingya yang mencoba kabur ke Bangladesh. Kini, sekisaran  1.200 keluarga Rohingya masih bersembunyi di dekat perbatasan, menunggu datangnya malam agar dapat mengelabui pasukan penjaga.

Selama beberapa hari belakangan, diperkirakan 2.000 orang Rohingya sudah menyeberangi perbatasan Bangladesh. Sebagian lolos masuk ke Bangladesh dengan bantuan penyelundup.

Diberitakan cnn,  salah satunya Jahanara Begum. Ia melakukan perjalanan dengan putri dan keponakannya. Sesampainya di Bangladesh, kedua anak perempuan itu hilang. "Pria yang membawa kami masuk mengatakan bahwa kedua gadis itu ditahan, tapi tak ada polisi yang mendatangi kami. Saya yakin mereka diculik oleh warga lokal," kata Jahanara.

Bagi orang Rohingya yang berhasil lolos menyusup ke kamp pengungsi legal pun masih tetap menghadapi ketakutan. Jika ditemukan oleh petugas, mereka akan langsung dipulangkan ke kampung halaman, di mana kekerasan masih terus terjadi.

Media lokal Myanmar mengabarkan, pasukan keamanan sudah menghabisi hampir 70 nyawa dan menahan 400 orang lainnya setelah meningkatnya bentrokan pada awal bulan ini. Namun, kelompok aktivis mengatakan, jumlah itu bisa jauh lebih tinggi. Dan inilah konflik terparah sejak aksi kekerasan Budha radikal pada 2012.  Bentrokan saat itu menewaskan 200 orang dan menyebabkan 140 ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Selama ini, sebagian besar dari 1,1 juta total populasi Muslim Rohingya di Myanmar tidak memiliki kewarganegaraan dan hidup dalam diskriminasi. Mereka ditolak karena dianggap pendatang dari Bangladesh. Rohingya sendiri merasa sudah menjadi bagian dari Myanmar karena mereka telah melahirkan beberapa generasi di sana.

KEYWORD :

Krisis Myanmar Aung San Su Kyi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :