Jum'at, 19/04/2024 16:13 WIB

Menlu Zarif Beberkan Alasan AS Tekan Iran

Sanksi AS adalah tanda yang jelas bahwa Washington tidak berniat untuk melakukan negosiasi dengan Iran.

Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif

Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan, kebijakan Amerika Serikat (AS) beruapaya menekan Iran terus-menerus terutama karena fakta, Teheran sudah tumbuh lebih kuat selama beberapa tahun terakhir.

"Tekanan AS terhadap Iran adalah karena kekuatan Iran dan mungkin dan bukan kelemahan," kata Zarif saat bertemu dengan sekelompok anggota parlemen Iran di Teheran, Sabtu (10/8).

Zarif lebih lanjut mengatakan, status diplomatik AS di dunia sedang menurun, dan faktanya Iran sudah berhasil mengimplementasikan rencana regional dan internasional selama beberapa tahun terakhir.

"AS khawatir tentang kekalahannya di bidang diplomasi," kata Zarif saat membahas keputusan Washington menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Iran setelah keluar dari kesepakatan nuklir Iran.

Anggota Fraksi Diplomasi parlemen Iran bertemu Zarif pada hari Sabtu untuk memuji perannya dalam mengklarifikasi posisi Iran di panggung global yang menyebabkan Washington menjatuhkan sanksi kepada diplomat Iran pekan lalu.

Larangan terhadap Zarif tak lama setelah mengunjungi AS bulan lalu untuk menghadiri pertemuan PBB di mana ia secara tajam mengkritik AS karena mengadopsi pendekatan politis untuk menangani kasus nuklir Iran.

Zarif mengatakan dalam beberapa wawancara dengan kantor berita internasional selama perjalanan itu bahwa Washington berusaha menggunakan kasus Iran untuk memajukan agenda unilateralisnya.

Otoritas Iran mengutuk sanksi terhadap negosiator top
Iran, mengatakan sanksi itu adalah tanda yang jelas bahwa Washington tidak berniat untuk melakukan negosiasi dengan Iran.

Sanksi AS terhadap Iran dimulai pada November setelah Presiden AS, Donald Trump menarik diri dari kesepakatan internasional 2015 tentang program nuklir Teheran.

KEYWORD :

Mohammad Javad Zarif Amerika Serikat Donald Trump




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :