Jum'at, 26/04/2024 21:24 WIB

Ekspor Pertanian ke Spanyol Tumbuh Spektakuler

Nilai ekspor, tumbuh spektakuler 20,7 persen atau tumbuh rata-rata 6,7 persen per tahun, dari Rp 9,75 triliun 2014 meningkat menjadi Rp11,76 triliun 2018. 

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaima saat melepas ekspor kentang di lapangan GOR Ciateul, Garut pada Kamis (21/3).

Jakarta, Jurnas.com - Komoditas hasil pertanian Nusantara sudah melanglang buana dan dikonsumsi warga belahan dunia. Di antara sejumlah negara tujuan ekspor yang paling menonjol adalah Spanyol.

Ekspor hasil pertanian ke Spanyol memberikan berkontribusi positif terhadap surplus neraca perdagangan produk pertanian Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan catatan Pusat Data dan Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementerian Pertanian (Kementan), selama periode 2014-2018 volume ekspor produk pertanian Indonesia ke Spanyol tumbuh luar biasa, yaitu 24,0 persen atau tumbuh rata-rata 6,3 persen per tahun, dari sebanyak 1,0 juta ton 2014 meningkat menjadi 1,24 juta ton 2018.

Begitu juga dengan nilai ekspor, tumbuh spektakuler 20,7 persen atau tumbuh rata-rata 6,7 persen per tahun, dari Rp 9,75 triliun 2014 meningkat menjadi Rp11,76 triliun 2018. 

Surplus neraca perdagangan produk pertanian Indonesia ke Spanyol juga tumbuh spektakuler. Dalam bentuk volume, selama 2014-2018 surplus neraca perdagangan produksi pertanian Indonesia tumbuh 23,50 persen atau tumbuh rata-rata 6,40 persen per tahun, dari 996,7  ribu ton tahun 2014 meningkat menjadi 1,23 juta ton tahun 2018.

Hal yang sama juga terjadi dalam bentuk nilai, di mana  surplus neraca perdagangan produk pertanian Indonesia ke Spanyol tumbuh positif 20,06 persen atau tumbuh rata-rata 6,80 persen per tahun dari Rp 9,43 triliun 2014 menjadi Rp11,42 triliun 2018.

Kepala Pusdatin Ketut Kariyasa menyampaikan, catatan ini merefleksikan peran penting dan strategis sektor pertanian dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Peran tersebut ditunjukkan oleh kontribusinya yang positif dalam neraca perdagangan Indonesia empat tahun terakhir.

Indonesia merupakan pemasok terbesar komoditi lemak, minyak hewani nabati dan nabati serta produk turunannya ke Spanyol, bahkan Indonesia sudah juga memulai ekspor komoditas hortikultura seperti nenas.

"Dengan kata lain, Indonesia mengalami surplus dalam neraca perdagangan produk pertanian. Untuk meraihkan surplus tersebut tentunya tidak mudah. Perlu kerja keras dan ketepatan dalam menentukan kebijakan dan program-program terobosan, seperti yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian saat ini," ujar Kariyasa.

Untuk terus meningkatkan kontribusinya dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, selain terus mendorong investor untuk berinvestasi pada sektor pertanian, Kementan juga terus berupaya memperkuat kapasitas produksi dalam negeri dan mendorong peningkatan ekspor produk pertanian ke berbagai negara. 

"Melalui upaya-upaya ini diharapkan peran dan kontribusi sektor pertanian akan semakin meningkat, dan pada saat yang sama juga diharapkan kesejahteraan keluarga petani yang jumlahnya lebih dari 65 persen penduduk Indonesia semakin membaik," kata Kariyasa.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Neraca Perdagangan Ekspor Pertanian Spanyol Ketut Kariyasa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :