Jum'at, 26/04/2024 20:32 WIB

Kisah "Malu" Sahabat Nabi Muhammad Melayani Tamu

Istrinya bingung dan menjawab,

ilustrasi kisah sahabat Nabi Muhammad, Zaid bin Tsabit an-Najjari al-Anshari saat melayani tamu musafir di bulan puasa

Jakarta, Jurnas.com - Pesan Nabi Muhammad agar memuliakan tamu, bikin Zaid bin Tsabit an-Najjari al-Anshari putar otak. Maklum saja, salah satu sahabat Nabi yang dikenal sebagai penulis dan surat Nabi akan kedatangan tamu seorang musafir yang tak memiliki bekal.

Tsabit dikenal sebagai  keturunan Bani Khazraj yang mulai tinggal bersama Nabi Muhammad ketika hijrah ke Madinah. Dia sosok sejak usia 11 tahun telah dapat menghafal 11 surah Alquran. Juga turut serta bersama Nabi Muhammad dalam perperangan Khandaq dan peperangan-peperangan lainnya.

Nabi Muhammad mengenal Tsabit  sebagai orang yang sangat dermawan. Diriwayatkan Tafsir al Ma`tsur karangan Imam Jalaluddin, Zaid dikenal mempunyai sifat mulia.

Saat itu, sebelum waktu maghrib, rumah Tsabit kedatangan tamu musafir yang tak memiliki bekal untuk berbuka puasa. Sedangkan saat itu, kondisi keuangan Zaid sedang kesulitan. Makanan yang dipunyai terbatas hanya untuk berbuka bersama keluarganya.

Mau tidak mau, Tsabit tetap mempersilakan masuk tamunya. Kemudian dia berbisik kepada istrinya, "Apakah ada makanan untuk petang ini?"

Istrinya bingung dan menjawab, "demi Allah, wahai suamiku. Tidak ada lagi makanan yang kusimpan, terkecuali sedikit."

Dapat jawaban itu, Tsabit terdiam. Tsabit menyuruh istrinya mematikan lampu saat berbuka puasa nanti. Ketika berbuka, makanan dipersiapkan dan tamu dipersilahkan menyantap hidangan. Saat itu juga, lampu mati. Tak ada yang terlihat antara keluarga Tsabit dan tamu.

Yang terdengar hanya suap kunyahan mulut  seolah-olah sedang menyantap makan. Padahal, Tsabit dan keluarganya tidak ada yang menyentuh makanan saat itu.

Esok harinya, tamunya pamit melanjutkan perjalanan. Di majelis, Tsabit bertemu Nabi Muhammad. Tiba-tiba Nabi tersenyum dan bersabda. "Wahai Tsabit, Allah SWT menghargai pelayananmu terhadap tamumu semalam."

Mendengar jawaban sabda Nabi Muhammad, Tsabit sontak kaget dan dirinya merasa malu dengan caranya melayani tamu. Ada rasa malu kepada Nabi namun terharu.

KEYWORD :

Hikmah Ramadan Zaid bin Tsabit Nabi Muhammad




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :