Jum'at, 26/04/2024 21:32 WIB

Punya Kesamaan dengan Ciamis, Menteri Amran Kucurkan 16 Ribu Bibit Kelapa

Saat ini, Ciamis tengah menggalakkan Gema Balakka Gerakan Masyarakat Babarengan Melak Kalapa untuk mengembalikan kejayaan kelapa Ciamis beberapa tahun silam.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam acara Apresiasi dan sinkronisasi Program Kementerian Pertanian 2019 di Ciamis, Jawa Barat, Jumat 22 Maret 2019 (Foto: Fajar)

Ciamis, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menggelontorkan 16 ribu pohon bibit kelapa unggul dengan produksi di atas 2 ton per hektare kepada para petani Ciamis.

Bantuan tahap pertama sebanyak 6 ribu pohan diserahkan di sela acara Apresiasi dan sinkronisasi Program Kementerian Pertanian 2019 di Ciamis, Jawa Barat, Jumat,(22/3).

Di bawah pemerintahan Jokowi-JK, Kementerian Pertanian (Kementan) membangun pertanian Indonesia sesuai keunggulan komparatif wilayah. Ciamis sendiri memiliki beberapa komoditas komparatif, seperti kelapa dan kopi karena kultur tanam, dan agro klimat yang cocok.

Bupati Ciamis Iing Syam Arifin, menjelaskan , Ciamis pernah menjadi produsen kelapa terbesar di Jawa Barat. Orang yang berjasa mengembangkan kelapa di Ciamis adalah Raden Adipati Aria Kusumahdiningrat atau Kangjeng Prebu, Bupati Galuh Ciamis yang memerintah tahun 1839-1886.

Pemerintah saat itu sangat konsen terhadap kelapa. Sehingga setiap yang ingin menikah, melahirkan dan ingin sekolah harus menanam kelapa kelapa. Hal inilah yang melatari berdirinya pabrik kelapa yang sangat terkenal, yaitu Gwan Hien.

Gwan Hien dalam lidah orang Ciamis menjadi Guahin. Pabrik ini sudah tidak beroperasi lagi karena kekurangan bahan baku dan terdesak oleh minyak sawit.

Budaya Ciamis menanam pohon kelapa setelah melahirkan juga dijumpai di Sulawesi Selatan. Sebagaimana tradisi di Sulawesi, setiap anak yang dilahirkan tali pusatnya ditanam dan ditandai dengan pohon kelapa.

Sementara di Ciamis, menanam kelapa merupakan tuntutan dari pemerintah kerjaan saat itu. Sayangnya tradisi ini sudah tidak berjalan seiring berjalannya waktu. Amran sangat menayangkan dan meminta agar warga Ciamis kembali melanjutkan kebiasaan tersebut.

"Tadi bapak Bupati menyampaikan, katanya kalau ada yang lahir langsung tanam satu pohon kelapa. Ciamis punya kesamaan dengan Bone, Sulawesi Selatan," ujar Amran.

"Saya punya keyakinan masih sepupuan dengan Pak Bupati dari Adam dan Hawa. Mungkin sepupuan 1.000 kali atau 500 karena ada kesamaan saat lahir ditandai dengan kelapa. Kami punya 12 kelapa di dekat rumah karena kami 12 bersaudara.

Saat ini, Ciamis tengah menggalakkan Gema Balakka Gerakan Masyarakat Babarengan Melak Kalapa untuk mengembalikan kejayaan kelapa Ciamis beberapa tahun silam.

Di tahun 2018, Bupati IIn menargetkan 1 juta pohon tetapi baru teralisasi 600 pohon. Setiap tahunnya puluhan ribu dibagikan ke masyarakat. "Sekarang dibagikan 6000 bibit, Insya Allah semakin bermanfaat," tukasnya.

Kelapa Indonesia merupakan terbesar di dunia. Sekedar diketahui, Ekspor kelapa Indonesia dalam setiap tahun mencapai 1,8 juta ton hingga 1,9 juta ton setiap tahunnya.

KEYWORD :

Kejayaan Kelapa Ciamis Jawa Barat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :