Jum'at, 26/04/2024 20:14 WIB

Koalisi Iran, Turki, Rusia Bahas Masa Depan Suriah

Staffan de Mistura akan mengadakan pembicaraan dengan pejabat tingkat tinggi Iran, Turki, dan Rusia di Jenewa awal pekan depan.

Warga sipil Suriah menunggu evakuasi kota Arbin di Ghouta Timur, Suriah pada 28 Maret 2018 (Foto: Dia Al-Din Samout/Anadolu Agency)

New York - Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah Staffan de Mistura akan mengadakan pembicaraan dengan pejabat tingkat tinggi Iran, Turki, dan Rusia di Jenewa awal pekan depan. Pertemuan itu dikabarkan untuk membentuk komite konstitusi.

“Pembicaraan tentang pembentukan komite yang kredibel, seimbang, dan inklusif, untuk menyusun konstitusi baru bagi Suriah, dan mengantar pemilihan akan berlangsung menjelang presentasi bulanan de Mistura ke Dewan Keamanan PBB, yang ditetapkan pada Kamis 20 Desember," kata PBB pada Jumat (14/12).

Bulan lalu, pihak yang berperang dan mediator Suriah yang bertikai di Kazakhstan, gagal menyepakati pembentukan komite konstitusi. Padahal, itu adalah kunci untuk mengakhiri perang sipil tujuh tahun. De Mistura menyebutnya `kehilangan peluang`.

Yang dipermasalahkan ialah delegasi beranggotakan 50 orang yang terdiri dari ahli Suriah, masyarakat sipil, independen, pemimpin suku dan perempuan yang diberikan wewenang, agar disatukan oleh negara-negara yang hadir dalam konferensi perdamaian Suriah, di resor Laut Hitam Sochi pada Januari.

Dilansir dari Al Jazeera, Kesepakatan telah dicapai pada 50 anggota delegasi pemerintah dan delegasi yang setara dengan ukuran dari oposisi untuk komite peregangan.

"Pemerintahnya hanya akan mempertimbangkan amandemen konstitusi saat ini, bertentangan dengan perjanjian Sochi untuk meminta pemerintah, oposisi dan independen menyusun dokumen baru," ujar Presiden Suriah Bashar al-Assad waktu itu.

"Pekerjaan masih berlangsung untuk membentuk komite konstitusi, menambahkan bahwa jika pengumuman tentang komite tidak dibuat, kami harus menarik kesimpulan sendiri," kata De Mistura

Perang Suriah menewaskan lebih dari 360.000 orang sejak 2011 sebab tindakan keras polisi terhadap massa yang melakukan protes anti-pemerintah.

Pemerintah Suriah kembali menguasai sebagian besar wilayah negara itu sejak militer Rusia melakukan intervensi pada 2015 mendukung pemerintah al-Assad.

KEYWORD :

Konflik Suriah Iran Rusia Turki




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :