Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Foto: AP)
Argentina - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan Arab Saudi mengekstradisi tersangka dalam pembunuhan di Istanbul kolumnis Jamal Khashoggi. Ia menuduh pihak kerajaan tidak mau diajak kerja sama.
Pada pertemuan puncak Kelompok 20 di Buenos Aires, Sabtu (1/12) waktu setempat, pemimpin Turki itu dengan nada tegas pada Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman.
Sebelumnya, Arab Saudi menahan 18 tersangka pembunuh wartawan Jamal Khashoggi, seorang kepercayaan kerajaan berubah menjadi kritikus saat mengunjungi konsulat kerajaan Istanbul pada 2 Oktober.
"Sangat penting bahwa orang-orang ini diadili di Turki untuk menghilangkan tanda tanya apa pun insan internasional," kata Erdogan kepada wartawan, dilansir Al Jazeera.
"Siapa pun yang telah memerintahkan dan mengimplementasikan kejahatan kejam ini harus segera ditemukan. Kecuali para pelakunya diketahui, seluruh dunia dan komunitas Islam tidak akan puas," tambahnya.
Erdogan Yakin Menang di Putaran Pertama
Namun ia mengkritik Pangeran Mohammed, mengatakan bahwa selama pertemuan puncak, pewaris berusia 33 tahun itu memberikan penjelasan yang luar biasa atas pembunuhan Khashoggi yang menyangkal adanya peran resmi Saudi.
Erdogan mengatakan bahwa hanya satu pemimpin G20, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengangkat kematian penulis dalam pertemuan kelompok mereka.
Putra mahkota pada Jumat terlihat sangat menyambut Presiden Rusia Vladimir Putin, tetapi ia tampaknya memiliki hubungan yang dingin dengan Erdogan saat anggota G20 berkumpul untuk foto bersama.
KEYWORD :Jamal Khashoggi KTT G20 Turki