Minggu, 28/04/2024 04:44 WIB

Arab Saudi Dirundung Krisis

Pembunuhan jurnalis Khashoggi merupakan kesalahan menjijikkan yang tak dapat dibenarkan
 

Bendera Kebangsaan Arab Saudi. (Foto: Ahmat Bolat/Anadolu Agency)

Riyadh - Menteri Energi, Industri, dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Khalid al-Falih mengakui bahwa negaranya sedang berada dalam krisis, menyusul tewasnya  jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi.

"Arab Saudi sedang mengalami krisis," ungkap al-Falih dalam konferensi "Future Investment Initiative (FII)" di ibu kota Riyadh, Selasa (23/10).

Di tengah boikot internasional setelah kasus pembunuhan Khashoggi, Arab Saudi pagi ini menggelar Konferensi Inisiatif Investasi Masa Depan (FII) yang akan berlangsung selama tiga hari di Riyadh.

Sekedar diketahui, Khashoggi menghilang sejak memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.

Pada hari hilangnya Khashoggi, 15 warga Saudi lainnya, termasuk beberapa pejabat, tiba di Istanbul dengan dua pesawat dan mengunjungi konsulat saat dia masih di dalam, menurut sumber-sumber polisi Turki. Semua individu tersebut telah meninggalkan Turki.

Tim gabungan Turki-Saudi menyelesaikan penyelidikan atas kasus ini pada Kamis lalu setelah melakukan penggeledahan di kediaman konsul jenderal serta Konsulat Saudi di Istanbul. (aa)

KEYWORD :

Arab Saudi Turki Jamal Khashoggi Khalid al-Falih




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :