Sabtu, 27/04/2024 04:45 WIB

Minyak Goreng Curah Tak Lagi Beredar Tahun Depan

Selain menjadikan minyak goreng higienis dan mereduksi penggunaan plastik, mesin ini dapat menghitung berapa liter minyak goreng yang dituangkan sekaligus berapa harganya.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita

Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita, memastikan tahun depan minyak goreng curah tak lagi beredar di pasaran. Sebab minyak tersebut dinilai kurang higienis.

Demikian kata Enggar, sapaan Enggartiasto Lukita usai meluncurkan mesin anjungan minyak goreng otomatis (AMH-o) bersama PT Pindad di Bandun, Jawa Barat (15/9).

"Demi kesehatan masyarakat, tahun depan semuanya harus dengan kemasan," tegas Enggar.

Menteri Enggar mengapresiasi mesin hasil kolaborasi Pindad bersama PT Rekayasa Engineering, anak perusahaan PT Rekayasa Industri yang bergerak dalam pelayanan engineering.

Selain menjadikan minyak goreng higienis dan mereduksi penggunaan plastik, mesin ini dapat menghitung berapa liter minyak goreng yang dituangkan sekaligus berapa harganya.

Menteri Enggar berharap mesin AMH-o dapat didistribusikan ke warung-warung agar masyarakat bisa memperoleh minyak goreng higiensi dengan seharga Rp11.000.

"Untuk pedagang warung, saya pikir kita fasilitasi saja dengan pinjaman atau angsuran, dengan harga segitu ya bisa balik dalam enam bulan atau setahun," jelas Enggar.

Enggar juga mengimbau agar proses distribusi mesin ini dengan melibatkan swasta. Dengan begitu, kata Enggar, proses distribusi lebih cepat karena perusahaan swasta memiliki jaringan hingga ke pasar tradisional.

Pria kelahiran Cerebon itu juga berharap agar pengusaha minyak goreng mengupayakan bantuan pembiayaan, agar pemilik warung kecil dapat mengakses mesin ini dengan mudah.

Direktur Utama Pindad Abraham Mose mengatakan bahwa mesin ini menggunakan 65 persen kandungan lokal, dengan investasi Rp1,49 triliun.

"Dengan harga Rp7,5 juta hingga Rp8,5 juta per unit, pihaknya akan memproduksi 100 unit per hari," terangnya. (aa)

 

KEYWORD :

Kemendag minyak goreng Enggartiasto Lukita




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :