Jum'at, 26/04/2024 18:08 WIB

Bank Sentral Turki Pastikan Ekonomi Stabil Meski Lira Jatuh

Bank sentral Turki mengatakan pihaknya siap untuk mengambil semua langkah yang diperlukan demi memastikan stabilitas keuangan menyusul runtuhnya nilai lira.

Presiden Turki Tayyip Erdogan di Ankara, Turki, 21 Desember 2017 (Kayhan Ozer / Istana Kepresidenan / Handout via Reuters)

Jakarta - Bank sentral Turki mengatakan pihaknya siap untuk mengambil semua langkah yang diperlukan demi memastikan stabilitas keuangan menyusul runtuhnya nilai lira.

"Bank sentral akan memantau secara ketat kedalaman pasar dan formasi harga, dan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas keuangan, jika dianggap perlu," kata bank dalam sebuah pernyataan, bersumpah untuk menyediakan semua likuiditas yang dibutuhkan bank.

Tindakan ini terjadi setelah lira Turki merosot ke rekor terendah terhadap dolar AS di tengah perseteruan yang meningkat dengan Amerika Serikat.

Presiden Erdogan tetap menentang Amerika Serikat meskipun melihat mata uang negaranya mengalami penurunan satu hari terbesar selama 17 tahun.

Pada awal perdagangan pada hari Senin itu sedikit pulih menjadi 6,92 terhadap dolar dari rekor terendah semalam 7,24 setelah regulator perbankan negara itu juga mengumumkan tindakan, termasuk membatasi kemampuan bank Turki untuk menukar lira dengan mata uang asing.

Namun investor tetap bingung. Pasar saham Asia turun tajam, dengan indeks Nikkei patokan Tokyo turun 1,98%. Pasar Eropa, termasuk FTSE100 juga dibuka lebih rendah, dan euro turun 0,3% ke level terendah satu tahun terhadap dolar, karena lira menukik mendorong permintaan di pasar global untuk mata uang yang aman termasuk greenback, franc Swiss dan yen.

"Investor perlu melihat langkah-langkah ekonomi yang serius dan bukan yang politis untuk mencegah hal-hal benar-benar di luar kendali," kata Hussein Sayed, kepala strategi pasar di FXTM.

Lira anjlok sebanyak 18% pada satu titik pada hari Jumat, penurunan satu hari terbesar sejak krisis keuangan Turki tahun 2001 ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan ia telah menggandakan tarif baja dan aluminium.

Amerika juga telah jengkel dengan keputusan Turki untuk membeli sistem pertahanan rudal Rusia awal tahun ini, sementara Ankara telah mengecam dukungan Washington terhadap pemberontak Kurdi di Suriah. Turki menganggap para pejuang Kurdi sebagai teroris.

KEYWORD :

Lira Turki Amerika




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :