Sabtu, 27/04/2024 04:47 WIB

Tapak Rentak, Keelokan Tanah Makassar Karya Mel Ahyar

Dalam koleksi Ramadan tahun ini, desainer Mel Ahyar menuangkan karyanya dengan napas budaya Makassar yang kental.

Tapak rentak karya Mel Ahyar (Foto: Istimewa)

Jakarta - Berawal dari tanah Makassar yang begitu elok dengan pluralismenya. Kehidupan kultural yang kental dapat dilihat dengan adanya empat suku besar yang mendiami tiap wilayah di Makassar. Keempat suku itu terdiri dari Suku Bugis, Suku Makassar, Suku Mandar serta Suku Toraja

Bagi Mel Ahyar, pluralisme yang ada ini tidak terlepas dari berbagai gesekan sosial yang ada seperti halnya yang dapat kita lihat di zaman modern ini dengan banyaknya karakter yang ada pada masyarakat dapat menimbulkan kesenjangan sosial.Adanya hal tersebut menggugah kita untuk menyatukan tali hubungan yang ada.

"Dari situlah tari empat etnis menjadi salah satu inspirasi dalam koleksi kita kali ini. Tari 4 etnis merupakan tari yang menggabungkan keempat tari yang berasal dari 4 suku di Makassar," ucapnya saat Fashion Show Happa Tapak Rentak di Ramadhan in Style, Kamis (24/5).

Tari 4 etnis ini membawa pesan perpaduan antara perbedaan dapat menciptakan keindahan dalam pluralisme. Seperti halnya individu dengan tiap karakternya, tari 4 etnis ini memiliki filosofi sendiri.

Tari Pakarena yang berasal dari Makassar mencerminkan karakter perempuan gowa yang sopan, lembut setia dan patuh. Tarian ini perlambang ucapan syukur para penduduk bumi untuk penghuni langit, gerakan yang adapun menggambarkan siklus kehidupan manusia.

Tari pajoge dari Bugis digunakan sebagai tari sambutan untuk para pendatang. Tari Pa’gellu berasal dari Toraja berfungsi sebaga tarian yang bersifat hiburan dan memeriahkan acara. Tarian ini juga sebagai ungkapan rasa syukur atas kebahagiaan yang didapat. Tari Pa’tuddu dari Mandar ini merupakan tarian penyambutan terhadap tamu.

Tarian 4 etnis yang indah dan berwarna ini nampak pada koleksi dengan penggunaan warna-warna cerah seperti orange, kuning, tosca, dan biru yang menampakkan keindahan tarian tersebut. Warna-warna earthy juga ditampilkan untuk memperlihatkan karakter wanita penari yang rendah hati dan lemah lembut.
 
"Koleksi ini memperlihatkan karakter ramah untuk menyambut siluet indah yang melambai jatuh juga menjadi daya tarik pada koleksi kali ini, dengan cutting asymmetry yang menggambarkan kedinamisan," ucap Mel.
 
Tidak lupa dengan ciri khas Happa yakni print, kali ini menggunakan print atribut penari dan tari-tarian yang cantik sebagai identitas. Print malang melintang yang dibuat untuk menggambarkan 4 sisi yang saling bertemu ini juga terdapat pada koleksi kali ini.

Pemakaian tenun Makassar Pakduredure serta kain lagosi khas Makassar ini juga digunakan sebagai salahsatu signature dalam koleksi kali ini. Wastra Makassar ini bertujuan untuk mengangkat hasil budaya masyarakat itu sendiri. Memberi kebaruan, pada koleksi kali ini juga hadir dengan statement bordir dengan beading yang menggantung.

Di dalam kehidupan yang modern ini modernisme yang ada telah membuat kita saling menjauh dan dengan koleksi ini ingin membawa kembali persatuan di tengah hiruk-pikuk pluralisme individu. Embracing the multicultural by embracing the uniqueness.

"Dimana kita berada di situ kita menapak secara serentak. Kami persembahkan koleksi Happa Tapak Rentak Pre-fall 2018." lanjut Mel.

KEYWORD :

Ramadan Tapak Rentak Mel Ahyar Makassar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :