Jum'at, 26/04/2024 21:32 WIB

Romantisme Etu dalam Karya Poetic Breeze

Permainan garis rancang maskulin dan feminin dalam proporsi seimbang menciptakan tampilan modest yang appropriately stylish.

Poetic Breeze karya desainer Restu Anggraini

Jakarta - Poetic Breeze bercerita tentang indahnya rasa dalam menyambut musim semi. Sebuah inspirasi koleksi modest wear dengan siluet klasik yang memadukan warna alam dan romantisme musim semi yang puitis.

Puitisme alam yang ditandai oleh angin yang berbisik membawa keharuman bunga yang bermekaran. Poetic Breeze adalah penanda dimulainya siklus kehidupan yang teduh dan dingin yang berlalu.

Dalam Poetic Breeze, Restu Anggraini dengan ETU kembali mempersembahkan sebuah rangkaian rancangan berpakem modest yang terlahir atas hasil eksplorasi tren fashion lintas dekade yang mengedepankan siluet-siluet khas era `50-an dan `60-an; dua era dengan kekuatan estetika yang berbeda namun tetap selaras ketika dipadankan.

Juxtaposition atau perbandingan antara siluet ala era `50-an yang menekankan garis pinggang dipadukan dengan potongan lurus ala era `60-an terbukti mampu menciptakan tampilan modest yang minimalis, klasik, dan elegan, dengan injeksi nuansa feminin yang bersahaja.

"Saya kembali menggunakan material maskulin seperti cotton, wool-twill dan twill blend dengan motif dan palet bernuansa genderless kemudian memadukannya dengan embellishment yang sarat akan kesan feminin sebagai aksen dekoratif yang menjadikan busana bermaterial serta berpotongan klasik tampak lebih atraktif," jelasnya saat konferensi pers di JCC, (31/3).

KEYWORD :

ETU restu anggraini Poetic Breeze




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :