Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor nonmigas pada Maret 2017 naik signifikan 24,94 persen menjadi US$ 11,10 miliar dibanding bulan sebelumnya US$ 8,88 miliar.
Perdagangan Indonesia-Tunisia selama ini terjadi pada hanya sektor nonmigas.
Kemendag dan Kementan memperkuat sinergi untuk mencapai surplus neraca perdagangan dengan pertumbuhan ekspor nonmigas.
Surplus ini disebabkan oleh surplus sektor nonmigas sebesar US$3,27 miliar, meskipun sektor migas mencatatkan defisit US$931,6 juta
Penurunan ekspor pada Mei disebabkan oleh turunnya ekspor migas dan nonmigas masing-masing 42,64% dan 27,81
Pangsa ekspor nonmigas periode Januari–Mei 2020 tidak banyak berubah, di mana ekspor utama Indonesia masih tertuju ke Tiongkok dengan pangsa ekspor sebesar 17,04%, disusul Amerika Serikat 11,84% dan Jepang 8,69%
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Juni 2020 terhadap Mei 2020 terjadi pada mesin dan perlengkapan elektrik sebesar US$197,2 juta (39,39%)
Pertanian sukses menyumbangkan angka ekspor terhadap nonmigas sebesar 94,36 persen.
Pandemi yang melanda Indonesia di awal tahun 2020 mengakibatkan pertumbuhan sektor industri pengolahan nonmigas mengalami penurunan sebesar 158% dari 4,34% menjadi minus 2,52%.