Pasca PDIP memutuskan dukungan kepada calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI, Partai Gerindra mulai bermanuver.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dinilai telah menjilat `ludah` Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Hal itu terkait keputusan PDIP mengusung Ahok di Pilkada DKI.
PDIP resmi mendeklarasikan petahana Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017. Langkah PDIP ini dianggap mencerabut akarnya sendiri.
Mantan menteri pendidikan Anies Baswedan salah satu yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat yang dapat menyaingi calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada DKI.
DKI Jakarta sebagai ibukota negara harus menjadi kota yang menusiawi bagi warga Indonesia khususnya warga Jakarta.
Parpol yang belum menentukan calonnya di Pilkada DKI diharapkan mengusung figur yang dapat menyaingi calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Partai politik (Parpol) pendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat dinilai hanya sebatas `cangkangnya` atau tingkat alite partai.
Pasca PDI Perjuangan (PDIP) memutuskan dukungan kepada calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kritikan keras pun menghampiri Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum.
PKB berharap koalisi kekeluargaan bersatu mengusung satu pasangan calon untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada DKI.
Pasca PDIP memutuskan mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke Pilkada DKI, politikus PDIP Boy Sadikin resmi mengundurkan diri sebagai kader maupun anggota partai.