Peningkatan produksi padi naik 4,07 persen, jagung 12,5 persen dan kedelai 8,79 persen per tahun.
Permasalahan kekurangan gizi besi memang merupakan permasalahan serius bagi dunia dan Indonesia.
Lahan rawa mampu menghasilkan pangan, terutama beras pada musim paceklik. Jadi paceklik yang terjadi pada November hingga Januari tidak menyebabkan stok padi nasional turun drastis.
Apabila digarap 10 juta hektar saja, ditanam minimal dua kali setahun, dengan produktivitas 6 ton per hektar, akan menghasilkan padi 120 juta ton setara 60 juta ton beras
Terlepas dari peningkatan produksi padi dan jagung, kesejahteraan petani terlihat dari membaiknya Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) dalam beberapa tahun terakhir.
Data dari metode pengumpulan data yang baru ini mesti disyukuri, yang tentunya tidak lagi menimbulkan pro kontra dan polemik terkait data produksi padi dan beras.
Berdasarkan Pusat Data Statistik Provinsi Sulsel sudah menghasilkan 6 juta ton padi pada 2017.
Dengan panen raya padi dimulai pada akhir Januari 2019, dipastikan stock beras sangat aman hingga akhir 2019.
Pendapat sejumlah pihak yang masih berpikir perlunya impor dikhawatirkan dapat mendemotivasi petani padi.
Salah satu cara menggenjot produksi adalah melakukanukan tabela (tanam benih langsung, Resld) padi gogo pada saat musim gadu dan disaat air terbatas.