Media milik pemerintah China menyindir bintang Arsenal, Mesut Ozil seperti badut, pasca mengeluarkan opini kerasnya atas perlakuan Beijing terhadap Muslim Uighur di Xinjiang.
Kementerian Luar Negeri China menyebut bintang Arsenal, Mesut Ozil, telah terpapar berita hoaks, menyusul pandangannya terhadap minoritas Muslim Uighur di Xinjiang.
Anggota DPD RI Fahira Idris mempertanyakan kebijakan luar negeri pemerintah Indonesia, terkait dugaan penindasan Muslim Uighur di Xinjiang, China.
Adanya tuduhan kepada tiga ormas Islam yaitu Majelis Ulama Indonesia, NU dan Muhammadiyah yang menerima suap agar tidak berkomentar soal Uighur
Pemerintah China tidak melakukan tindakan represif terhadap komunitas muslim Uighur
Pompeo, dalam cuitannya di Twitter membela sikap Ozil terhadap China, yang membuat tayangan Arsenal melawan Manchester City pada akhir pekan lalu ditarik dari televisi China.
ini adalah rencana genosida kepada Muslim di Uighur, sehingga kita harus peduli dan bersama menyelamatkan karena ini adalah masalah yang harus dihadapi bersama.Â
Kepada wartawan di Doha, Pelatih 70 tahun itu mengatakan belum mengetahui secara pasti apakah komenter Ozil itu akan berdampak jangka panjang atau tidak.
Umat beragama di Myanmar, Cina, Palestina, dan India menjadi korban konflik dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) oleh umat beragama lain
Pelatih beralasan, hilangnya nama Ozil dikarenakan pemain Jerman itu sedang mengalami cedera kaki, yang membuat dia berhalangan tampil.