Para pemimpin dari Masyarakat Muslim Cendekiawan Muslim Timur Turkistan (SMSET) yang berbasis di Turki menuduh Beijing terlibat dalam pelanggaran HAM sistematis terhadap warga Uighur.
Sekitar 1 juta orang Uighur, etnik Kazakh dan minoritas Muslim lainnya dipenjara dalam kamp "pendidikan ulang politik", menurut pejabat AS dan pakar PBB.
HRW mengatakan, Beijing mengumpulkan "sampel DNA, sidik jari, pemindaian iris dan golongan darah dari semua penduduk antara usia 12 dan 65" serta sampel suara.
Ini merupakan langkah Beijing untuk meningkatkan tekanan terhadap Muslim di wilayah barat laut.
merika Serikat (AS) dan Jerman mengecam China dalam sebuah pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB pada Selasa (2/7) kemarin, karena menahan lebih dari satu juta etnis Uighur dan Muslim lainnya.
Tumturk mengatakan China sedang berusaha menghapus identitas Uighur dengan menghancurkan budayanya melalui sejumlah kebijakan seperti melarang alfabet Uighur, menghancurkan masjid, dan menghapus warisan bersejarahnya
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang menggambarkan prilaku Gedung Putih mengerikan dan munafik.
Sebagian besar Muslim Uighur dan minoritas lainnya yang menghuni kamp penahanan massal di Xinjiang, China, sudah dipulangkan.
Kelompok pengungsi Muslim China Uighur di Turki menghadapi ancaman deportasi, setelah muncul desas-desus bahwa pengungsi akan dikirim kembali ke China.
Kisah Rozi mengilustrasikan bagaimana orang-orang Uighur yang sebelumnya diterima oleh pemerintah, tiba-tiba berganti menjadi musuh negara