Para pengunjuk rasa berusaha untuk membakar sebuah depot bahan bakar di pusat kota Sirjan tetapi dihalangi pasukan keamanan.
Aksi damai untuk memprotes kenaikan harga bensin banyak dimanfaatkan kaum anarkis menghancurkan properti publik dan membakar bank dan pompa bensin di antara fasilitas lainnya.
Akibatnya, demonstrasi berubah menjadi kekerasan di beberapa kota, Bentrokan antara pasukan keamanan dan unsur-unsur tertentu merusak properti publik.
Protes di Iran terjadi saat karena sebagian orang tidak diinformasikan dengan benar dan secara rinci keuntungan yang akan diterima dari kebijakan yang bertujuan membantu warga membutuhkan.
Markus Leitner dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Iran untuk menyampaikan keluhan mengenai ekspresi dukungan AS terhadap sejumlah kerusuhan yang melanda sejumlah kota Iran selama beberapa hari terakhir.
Sejumlah oknum itu adalah kelompok teror Organisasi Mujahidin-e Khalq (MKO) dukungan Amerika Serikat (AS), para royalis dan juga separatis.
Tahun ini pertama kalinya Iran mengekspor bensin, tetapi harga pompa bensin yang murah membuat pejabat Iran mengupayakan rekor permintaan baru di tengah negara itu menghadapi sanksi Amerika Serikat (AS) yang paling ketat.
Kerusuhan dimulai pada 15 November setelah pemerintah Republik Islam, salah satu produsen minyak terbesar OPEC, mengumumkan menaikkan harga bensin.
CEO VPN, Michael Gargiulo menulis surat kepada Trump, yang menyarankan agar Washington menutup akses dan layanan Internet global ke semua "domain .ir," yang jumlahnya lebih dari 1,3 juta.
Ayatollah Khamene meminta pihak berwenang untuk menunjukkan kasih sayang terhadap mereka yang diduga terlibat dalam kerusuhan tersebut.