Bekas republik Soviet itu berencana membuka kembali sekolah bulan depan. Sebagian besar dari mereka telah ditutup sejak Maret 2020.
Tidak ada salahnya jika Indonesia melalui Duta Besar Fadjroel Rachman, belajar banyak dari keberhasilan Kazakhstan dalam memindahkan ibu kota negaranya.
Dalam kebijakan darurat nasional ini, masyarakat dilarang melakukan pertemuan massal dan pembatasan pergerakan, sejak pukul 11 malam hingga pukul tujuh pagi.
Rusia mengirim pasukan terjun payung ke Kazakhstan pada Kamis (6/1), untuk meredakan pemberontakan disertai kekerasan yang melanda negara bekas Uni Soviet tersebut.
Sedikitnya 164 orang tewas di Kazakhstan selama protes anti-pemerintah yang diwarnai kekerasan, menurut keterangan salah seorang pejabat kesehatan.
Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev menyebut kerusuhan berdarah yang menewaskan 160 orang terakhir berakhir pada Senin (10/1), menyusul klaim kemenangan dari Pemimpin Rusia, Vladimir Putin.
Para demonstran di Kyiv dan Kharkov, kota terbesar kedua di Ukraina, memegang spanduk bertuliskan `Katakan tidak pada Putin`, dan mengibarkan bendera Kazakhstan bersama bendera Ukraina.
Seminggu pasca kerusuhan berdarah di Kazakhstan, pasukan Rusia yang dikirim untuk memadamkan konflik kini bersiap untuk mundur. Sementara itu, Presiden Kassym-Jomart Tokayev mengincar perdana menteri baru.
KBRI Nur-Sultan telah berkomunikasi dengan lebih 10 pengusaha Indonesia yang sudah berminat masuk di Kazakhstan.