Golkar tidak bisa seenak dan semaunya sendiri gonta-ganti Ketua DPR. Sebab pemilihan ketua DPR memiliki aturan yang harus diikuti. Golkar jangan semau sendiri jadikan Setya Novanti jadi Ketua DPR.
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) dinilai picik terkait pencopotan Ade Komaruddin sebagai Ketua DPR.
Dia Ketua Umum Partai Golkar kemudian akan merangkap sebagai Ketua DPR. Ini sangat rawan sekali terhadap penyalahgunaan kewenangan
Pergantian Ade Komaruddin (Akom) sebagai Ketua DPR kepada Setya Novanto (Setnov) merupakan hak prerogatif Partai Golkar.
Partai Golkar memutuskan untuk mengembalikan posisi Setya Novanto (Setnov) sebagai Ketua DPR. Lalu apa alasan Golkar mengembalikan posisi Setnov sebagai Ketua DPR?
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) dinilai memiliki ambisi politik menuju Pilpres 2019.
Keputusan DPP Partai Golkar mengembalikan pucuk pimpinan DPR kepada Setya Novanto (Setnov) dinilai berpotensi menimbulkan konflik internal partai.
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dinilai berpotensi untuk mendampingi Presiden Jokowi di Pilpres 2019. Bagaimana tanggapan Golkar?
Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto (Setnov) sebagai pemegang hak prerogatif tentu telah mengantongi tiket untuk maju di Pilpres 2019 nanti.
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) dinilai tidak layak untuk kembali menjabat sebagai Ketua DPR. Apa alasannya?