Yasona mendorong rekonsiliasi di tubuh Hanura benar-benar terjadi.
Prabowo-Gerindra berpotensi punya nasib seperti Wiranto-Hanura dan Surya Paloh-Nasdem. Menjadi partai gurem. Tokohnya tak lagi layak jual dan akhirnya menyerah-kalah.
Sindiran OSO kepada Cak Imin sontak menuai respon beragam dari netizen, terutama di twitter. Sejumlah netizen menyebut Ketua DPD itu tidak mampu dalam adu gagasan, melainkan hanya melontarkan sindiran yang bernuansa persekusi.
Meski sudah terpidana kasus korupsi e-KTP, Miryam S Haryani masih dipercaya sebagai pengurus Fraksi Partai Hanura di DPR.
Ketua Umum Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) melempar sindiran kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang mendapat dukungan sebagai Cawapres di Pilpres 2019.
Partai Hanura seharusnya menjunjung etika politik dalam menempatkan kadernya sebagai pejabat di Fraksi DPR. Sebab, posisi kader sangat menentukan integritas sebuah partai.
Dari lima Parpol yang telah mendeklarasikan dukungan kepada Presiden Jokowi, hanya PPP dan Partai Hanura yang menyodorkan kadernya sebagai Cawapres untuk mendampingi Presiden Jokowi.
Partai Hanura menilai Presiden Jokowi cukup licin dan lihai dalam menghadapi politik di tanah air. Untuk itu, Hanura tetap konsisten mengusung Jokowi sebagai calon presiden (Capres) dalam kontestasi Pilpres 2019 mendatang.
Partai Hanura menilai Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais tidak memiliki kapasitas untuk maju sebagai calon presiden (Capres) pada Pilpres 2019.
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta mengabulkan gugatan Partai Hanura kubu Daryatmo dan Sarifuddin Sudding atas SK Menkum HAM No M.HH-01.AH.11.01 Tahun 2018 tentang kepengurusan Oesman Sapta Odang (OSO) masa bakti 2015-2020.