Oposisi Senator Risa Hontiveros mengatakan, apa yang dilakukan Duterte selama kunjungannya ke Seoul "adalah tampilan keji seksisme dan penyalahgunaan kekuasaan".
Duterte menyebut ciuman itu hanyalah hiburan belaka, guna menciptakan suasana gemuruh di tengah kerumunan para ekspatriat Filipina.
Richmond Nilo adalah anggota terbaru dari pendeta Katolik yang dibunuh oleh orang-orang bersenjata tak dikenal pada Minggu, saat sedang mempersiapkan kebaktian di provinsi utara Nueva Ecija.
Sebagian besar yang ditahan adalah laki-laki dari distrik yang paling miskin dan padat penduduknya di metropolitan, tetapi polisi juga mengamankan sejumlah wanita dan anak di bawah umur yang mereka temukan di luar rumah selama jam malam.
Duterte menekankan bahwa perang melawan obat-obatan terlarang tidak akan dikesampingkan, dan menjanjikan pemberantasan hingga ke akar-akarnya.
Langkah itu dinilai sebagai kunci untuk mengakhiri konflik di negaranya, sebagai salah satu konflik terpanjang dan paling mematikan di Asia.
Langkah ini diyakini sebagai jalan untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di wilayah Filipina Selatan.
Duterte juga mendesak para militan agar memberi kesempatan pada hukum. "Anak-anak, orang tua, dan perempuanlah yang paling menderita.
Pemimpin kelompok separatis Filipina mendesak umat Islam di selatan negara tersebut untuk mendukung undang-undang otonomi baru
Pernyataan itu dikeluarkan sebagai tanggapan terhadap peringatan Tiongkok untuk pesawat militer Filipina yang berpatroli di dekat pulau buatan