Minggu, 28/04/2024 10:23 WIB

Gus Wahyu Tuding Demo Anarkis Ditunggangi Anti NKRI

Jika demonstrasi ditunjukan untuk memamerkan jumlah massa umat Islam, itu dinilainya sebagai bentuk rendahnya kualitas mental umat.

Semarang - Ketua Umum Kiai Muda Indonesia Gus Wahyu NH Aly menyikapi aksi demo 4 November yang berujung anarkis kemarin,  dinilainya tidak begitu mengherankan. Menurutnya, aksi demonstrasi ditunggangi oleh pihak yang anti Pancasila, anti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan pihak yang memiliki kepentingan politik.

“Demo kemarin itu, baik dari yang ikut meramaikan maupun yang orasi, terlihat diantara mereka ada yang anti Pancasila dan NKRI. Antara isu yang dibawa dengan memanggungkan anti NKRI melalui aksi demo kemarin, saya rasa tidak berimbang. Terlalu murah, menjual isu yang diangkat dalam demo dengan harga memanggungkan anti NKRI,” ujar Gus Wahyu, (05/11).

Ia juga mengatakan, jika demonstrasi ditunjukan untuk memamerkan jumlah massa umat Islam, itu dinilainya sebagai bentuk rendahnya kualitas mental umat. Dikatakan, umat Islam di Indonesia ada 90 persen dari seluruh jumlah penduduk. Sehingga menurutnya, kalau jumlah dimaksudkan untuk pamer itu sama halnya dengan mempermalukan dirinya sendiri.

“Kalau tujuannya pamer jumlah, itu sama saja mempermalukan diri sendiri. Survei jumlah umat Islam di Indonesia itu 90 persen, tanpa dipamerkan pun sudah kelihatan. Non muslim dari beragam agama itu cuma 10 persen. Mereka terlalu kecil untuk dipamerkan jumlah umat Islam. Padahal nabi mengajarkan mengasihi yang kecil, bukan menakut-nakuti yang kecil. Sederhananya, kalau si kecil keliru ya pamerkan kebaikan dengan pemberian maaf dan hal-hal yang menyejukan, bukan diteriaki apalagi diperlihatkan aksi kekerasan," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, ia juga memaparkan, dalam sejarahnya Indonesia mayoritas berpenduduk non muslim. Namun atas kerja keras dan perilaku indah lagi mulia para ulama dahulu yang saat ini menjadi panutan warga umat Islam yang saat ini mayoritas di kalangan umat Islam yang lain di Indonesia.

“Kalau kita akui, Indonesia yang tadinya mayoritas yang membesarkan Islam di Indonesia itu ulama-ulama panutan umat yang saat ini menjadi mayoritas di kalangan umat Islam yang lain. Jadi yang membuat umat Islam semakin besar di Negara kita ini, itu bukan orang-orang yang kemarin berdemo. Justru saya pernah mendengar langsung dari seseorang yang murtad, orang itu keluar dari Islam karena dirinya percaya isu Islam sebagai agama kekerasan dan anti Keindonesiaan yang disebabkan melihat orang yang dianggap ulama tapi perilakunya keras. Jadi kalau ulama dulu mengislamkan, tapi diantara orang yang dianggap ulama saat ini justru ada yang membuat umat Islam menjadi murtad,” katanya.

Cucu KH. Abdullah Suradj Aly ini pun berharap, tokoh agama Islam di Indonesia bisa menampilkan kesejukan agama Islam. Ia meminta, agar para tokoh muslim Indonesia jangan membawa budaya ekstrimisme Timur Tengah saat ini ke Indonesia. Dikarenakan, katanya, ekstrimisme di Timur Tengah telah membuat puluhan ribu umat Islam murtad serta ratusan ribu umat Islam hidup dalam kesulitan dan ketidak-damaian.

“Puluhan ribu umat Islam disana hidup dalam ketakutan pada pemimpin Islam, ketakutan pada ulamanya sendiri, sampai mereka lari mencari suaka ke negara-negara eropa dengan menggadaikan akidah. Jangan ulama di Indonesia mencontoh ulama yang begitu-gitu yang disana, tapi mustinya ajak  ulama yang disana untuk mengaji dengan ulama di Indonesia,” kata Gus Wahyu.

KEYWORD :

Demo besar Jakarta Peralihan Lalu Lintas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :