Minggu, 05/05/2024 12:25 WIB

Israel Tuduh TV China Terang-terangan Tunjukan Sikap Anti-Semitisme

Pembawa acara itu mengatakan lobi kuat orang Yahudi di AS bertanggung jawab untuk membentuk posisi Washington dalam krisis Timur Tengah dan bahwa orang Yahudi mendominasi sektor keuangan, media dan internet.

Israel melancarkan ratusan serangan udara ke Gaza pada Rabu pagi saat kelompok Islamis Hamas dan petempur Palestina lainnya menembakkan roket ke perbatasan. (Foto: Antara)

Beijing, Jurnas.com - Kedutaan besar Israel di Beijing menuduh penyiar pemerintah China "terang-terangan anti-Semitisme" dalam sebuah laporan tentang kebijakan Amerika Serikat (AS) selama kekerasan mematikan yang sedang berlangsung di wilayah Palestina dan Israel.

Seorang presenter di CGTN, cabang berbahasa Inggris dari CCTV penyiar negara China, pada Selasa menyebutkan beberapa elemen teori konspirasi anti-Semit saat membahas dukungan pemerintah AS untuk Israel.

Pembawa acara itu mengatakan lobi kuat orang Yahudi di AS bertanggung jawab untuk membentuk posisi Washington dalam krisis Timur Tengah dan bahwa orang Yahudi mendominasi sektor keuangan, media dan internet.

Kedutaan Israel membalas dengan serangkaian tweet, mengatakan bahwa "terkejut melihat anti-Semitisme terang-terangan diungkapkan di outlet media resmi China".

"Klaim yang diungkapkan dalam video itu rasis dan berbahaya, dan harus dihindari oleh setiap outlet media yang menghormati dirinya sendiri," kata kedutaan.

Laporan CGTN muncul selama kekerasan terburuk antara Israel dan Palestina selama bertahun-tahun.

Lebih dari 200 warga Palestina telah tewas oleh serangan udara Israel sejak 10 Mei. Roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza telah menewaskan 12 orang di Israel.

China telah mengkritik Amerika Serikat karena memblokir pernyataan bersama tentang krisis di Dewan Keamanan PBB dan menyerukan solusi dua negara untuk diterapkan.

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi juga menyerukan gencatan senjata segera di kedua sisi dan agar Israel mencabut blokade Gaza secepat mungkin. Ia juga menawarkan untuk menjadi tuan rumah negosiator Israel dan Palestina di China untuk pembicaraan damai langsung.

Konflik yang meningkat telah menjadi topik yang memecah belah di media sosial Tiongkok, di mana terdapat sejumlah besar sentimen Islamofobia dan anti-Palestina serta simpati untuk warga Palestina. (AFP)

KEYWORD :

Israel China Amerika Serikat Anti-Semitisme




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :