Minggu, 12/05/2024 11:21 WIB

Pakar: Vaksinasi Hanya Akan Sukses jika Didukung 3M

dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH menyebut program vaksinasi hanya akan sukses apabila masyarakat tetap menggalakkan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak).

Pakar imunisasi, dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Pakar imunisasi, dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH menyebut program vaksinasi hanya akan sukses apabila masyarakat tetap menggalakkan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak).

Sebab, lanjut Elizabeth, protokol 3M di tengah pandemi Covid-19 kini menjadi standar bagi seluruh negara berdasarkan penelitian dari WHO.

"Kita semua harus sadar, kapasitas produksi vaksin tidak akan cukup untuk semua penduduk, sudah pasti vaksinasi nantinya akan bertahap. Sehingga 3M tadi harus tetap kita jalankan, bahkan setelah kita divaksinasi jangan merasa terlindungi 100 persen. Sehingga dengan begitu, masker dan hand sanitizer akan terus kita bawa sebagai budaya kita ke depannya," terang Elizabeth dalam acara Dialog Produktif, bertema `Siapkan Kedatangan Vaksin` yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), pada Kamis (03/12).

Elizabeth menjelaskan, seseorang yang tidak melakukan apa-apa kemungkinan tertular Covid-19 100 persen, namun dengan mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik, dapat menurunkan risiko penularan hingga 35 persen.

"Kalau kita menggunakan masker biasa yang tiga lapis, akan mampu menurunkan risiko penularan hingga 45 persen, kalau kita menggunakan masker bedah yang warnanya hijau atau biru menurunkan risiko penularan hingga 70 persen, dan kalau kita menjaga jarak aman, akan menurunkan risiko penularan hingga 85 persen," sambung dia.

Adapun terkait program vaksinasi, lanjut Elizabeth, dia meyakini pemerintah akan memberikan aturan mengenai yang akan bertugas memberikan vaksinasi, dan siapa yang akan diberikan vaksin secara bertahap.

"Tentu siapanya ini tidak semua orang, itu yang harus kita mengerti. Karena vaksin yang ada baru untuk kelompok tertentu, seperti misalnya yang diprioritaskan kepada tenaga kesehatan terlebih dahulu. Kenapa diutamakan tenaga kesahatan? Karena mereka yang menolong orang sakit, dan kalau tenaga kesehatan kita tertular, mereka bisa menularkan kepada orang lain, itu alasan yang harus bisa diterima," tegas dia.

Relawan tenaga kesehatan, Lia Gustina yang selama ini berjuang di garis depan penanganan Covid-19 di Wisma Atlet, sangat mendukung pengadaan vaksin Covid-19 dari pemerintah.

"Saya berharap agar segera diadakan vaksinasi agar kami juga tenaga kesehatan bisa terus menolong masyarakat yang terpapar Covid-19," harap Lia.

KEYWORD :

Program Vaksinasi Vaksin Covid-19 Elizabeth Jane Soepardi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :