Kamis, 02/05/2024 05:29 WIB

Vaksin Tak Cukup Hentikan Pandemi COVID-19

WHO telah memperingatkan bahwa ketersediaan luas vaksin apa pun masih jauh, bahkan ketika kasus COVID-19 dan kematian melonjak di banyak bagian dunia.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (Dirjen WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto: AFP)

New York, Jurnas.com - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji kabar baik dari perkembangan vaksin virus corona (COVID-19), tetapi menyatakan keprihatinan melonjaknya kasus di banyak negara.

"Kami terus menerima berita yang menggembirakan tentang vaksin COVID-19 dan tetap optimis tentang potensi alat baru untuk mulai tiba dalam beberapa bulan mendatang," kata kepala WHO Tedros dalam konferensi pers virtual, seperti dilansir dari AFP.

"Ini bukan waktunya untuk berpuas diri," tambahnya.

Komentarnya muncul ketika harapan global untuk mengatasi pandemi COVID-19 meningkat setelah vaksin kandidat kedua ditemukan hampir 95 persen efektif dalam uji coba yang sedang berlangsung.

Berita dari perusahaan bioteknologi Amerika Serikat (AS), Moderna membawa optimisme yang sangat dibutuhkan ke dunia yang menghadapi lonjakan infeksi dan pembatasan baru yang melelahkan.

Itu terjadi setelah hasil serupa diumumkan pekan lalu untuk kandidat vaksin yang dikembangkan oleh raksasa farmasi Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech.

Tetapi WHO telah memperingatkan bahwa ketersediaan luas vaksin apa pun masih jauh, bahkan ketika kasus COVID-19 dan kematian melonjak di banyak bagian dunia.

"Ini virus berbahaya, yang bisa menyerang setiap sistem di tubuh," kata Tedros. "Negara-negara yang membiarkan virus berjalan tanpa terkendali sedang bermain api."

Secara global, infeksi telah melonjak melewati 54 juta dengan lebih dari 1,3 juta kematian, dan para ahli memperingatkan masih ada bulan-bulan yang sulit dan berbahaya ke depan. "Vaksin saja tidak akan mengakhiri pandemi," kata Tedros pada Senin pagi (16/11).

Selama konferensi pers malam, Tedros mengatakan, WHO sangat prihatin dengan lonjakan kasus yang kami lihat di beberapa negara.

Ia menyuarakan kekhawatiran khusus tentang situasi di Eropa dan Amerika, di mana petugas kesehatan dan sistem didorong ke titik puncak. "Petugas kesehatan di garis depan telah meregang selama berbulan-bulan. Mereka kelelahan," kata Tedros.

"Kami harus melakukan semua yang kami bisa untuk melindungi mereka, terutama selama periode saat virus menyebar dan pasien memenuhi tempat tidur rumah sakit," sambungya.

Tedros bersikeras bahwa negara-negara "tidak punya alasan untuk tidak bertindak. "Sikap laissez-faire terhadap virus - tidak menggunakan berbagai alat yang tersedia - menyebabkan kematian, penderitaan dan melukai mata pencaharian dan ekonomi," katanya.

"Ini bukan pilihan antara kehidupan atau mata pencaharian. Cara tercepat untuk membuka ekonomi adalah dengan mengalahkan virus," tambahnya. (AFP)

KEYWORD :

Vaksin COVID-19 Badan Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus Moderna Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :