Minggu, 28/04/2024 00:03 WIB

MENTERI SEHARI

Vicencia, Dua Jam Jalan Kaki ke Sekolah

Vicencia Mariana (17), murid kelas 2 SMA asal Lembata ini harus berjalan kaki dua jam dari rumahnya melewati hutan belantara menuju sekolah dengan jarak tempuh lima kilometer.

Vicencia Mariana berpose di sela-sela seleksi Sehari Jadi Menteri.

Jakarta – Anak-anak di Pulau Jawa dan kota-kota besar di Indonesia rata-rata tidak mengalami kesulitan untuk bersekolah. Asal ada dukungan orang tua, mereka dengan mudah mengenyam pendidikan tanpa harus terkendala jauhnya jarak tempuh sekolah atau sulitnya kondisi geografis. Apalagi ekonomi masyarakat di Jawa lebih beruntung dibanding daerah lain.

Di Jawa, tak asing kita temukan murid SMP dan SMA ke sekolah mengendarai mobil dan motor. Paling jelek naik sepeda atau angkutan umum.

Lain Jawa lain pula kondisinya. Di sejumlah kabupaten tertinggal di Nusa Tenggara Timur misalnya, anak-anak perlu punya semangat dan motivasi untuk bersekolah. Dukungan orang tua saja rasanya tak cukup bagi anak-anak di daerah yang tertinggal itu.

Vicencia Mariana (17), murid kelas 2 SMA asal Lembata ini harus berjalan kaki dua jam dari rumahnya melewati hutan belantara menuju sekolah dengan jarak tempuh lima kilometer.

“Saya jalan kaki selama 2 jam dengan jarak kurang lebih 5 kilometer. Di sana anak-anak seperti saya harus melewati hutan, apalagi sekolah kami ada di ujung gunung dan rumah saya di kaki gunung. Jadi ke sekolah harus melewati banyak kelokan, bukit, dan hutan,” katanya kepada Jurnas.com, di Tugu Monas Jakarta, Sabtu (8/10).

Meski harus melewati medan yang sulit, tapi tidak menyurutkan semangat Vicencia untuk pergi ke sekolah. Bahkan usai lulus SMA, ia ingin bisa kuliah agar ke depan bisa bekerja untuk meningkatkan perekonomian keluarganya. Ini sekaligus memberikan contoh yang baik karena banyak teman seumurannya putus sekolah karena menikah di usia muda.

“Banyak anak perempuan yang menikah muda, lalu hanya bisa diam di rumah karena tidak bersekolah,” ujarnya.

Karena itu, semangat Vicencia makin membuncah ketika dipilih masuk dalam 22 finalis program Sehari Jadi Menteri. Jika terpilih nanti menjadi Menteri PPPA, ia akan membuat program menampung anak-anak yang menikah di usia muda agar mendapatkan pekerjaan.

“Saya ingin anak-anak tersebut mendapatkan posisi yang layak di tengah-tengah masyarakat, saya juga akan melindungi anak dari kekerasan dan membangun gedung serta fasilitas pendidikan,” kata Vicencia usai mengikuti pengarahan untuk finalis oleh panitia Sehari Jadi Menteri di salah satu hotel di Jakarta Pusat.

 

KEYWORD :

Sehari Jadi Menteri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :