Selasa, 14/05/2024 16:43 WIB

KWT Dukuh Mandiri Budidaya Kangkung Darat dan Bayam Merah Organik

Jumlah anggota KWT Dukuh Mandiri yang dibina pada kegiatan pemanfaatan pekarangan ini 30 orang yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan meningkatkan pendapatan.

- Kangkung darat dan bayam merah organik merupakan tanaman yang menjadi andalan bagi di Kelompok Wanita Tani (KWT) Dukuh Mandiri Desa Sukajadi Kecamatan Cibaliung.

Jakarta, Jurnas.com - Kangkung darat dan bayam merah organik merupakan tanaman yang menjadi andalan bagi di Kelompok Wanita Tani (KWT) Dukuh Mandiri Desa Sukajadi Kecamatan Cibaliung. Hal ini karena dua tanaman tersebut dapat  dipanen pada umur 25 hari setelah tanam.

KWT Dukuh Mandiri, Desa Sukajadi, Kecamatan Cibaliung, Provinsi Banten mulai membudidayakan sayuran organik di Blok Situ Sadang sejak awal 2020. Jumlah anggota KWT Dukuh Mandiri yang dibina pada kegiatan pemanfaatan pekarangan ini 30 orang yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan meningkatkan pendapatan.

"Untuk mendapatkan hasil maksimal dan memberi nilai tambah yang bagus, sayuran organik harus melalui proses grading yaitu mengklasifikasikan sayuran berdasarkan kualitasnya, kemudian di kemas dengan kemasan bagus dan menggunakan label untuk daya tarik tersendiri sehingga mudah untuk di pasarkan dengan harga bersaing," tutur Roslena Ketua KWT Dukuh Mandiri.

Penyuluh pertanian Desa Sukajadi, Anah Mulyanah mengatakan, ayuran yang dibudidayakan meliputi kangkung, bayam merah, seledri, bawang daun, pokcoy, caisim, selada bokor, cabai, tomat dan terong. Tak ketinggalan juga tanaman biofarmaka, seperti jahe merah.

"Tapi baru kangkung darat dan bayam merah yang sudah bisa di panen karena umurnya cuma 25 hari, perawatannya mudah dan layak untuk di panen. Sayuran tersebut di tanam di lahan demplot seluas 100 m2 dan juga di tanam di setiap pekarangan rumah anggota KWT," jelas Anah.

Anah menambahkan, untuk mewujudkan program Kostratani, salah satu contoh melalui pemanfaatan lahan pekarangan ini harus menjadi bisa diikuti oleh petani lainnya.

Kegiatan ini sebagai dukungan Kostratani Cibaliung kepada kegiatan-kegiatan KWT binaan BPP, serta yang tak kalah penting adalah difasilitasi oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang dan DKP Provinsi Banten.

Selain melakukan pemanfaatan pekarangan dengan tanam sayuran organik, KWT Dukuh Mandiri juga memiliki produk unggulan olahan pangan lokal yaitu kue noga wijen sejak tahun 2019 yang sudah di pasarkan ke luar wilayah Pandeglang.

Pemasaran dilakukan dengan cara membuka lapak sayuran di lokasi demplot dan promosi di media sosial facebook, sehingga konsumen bisa datang langsung ke lokasi atau sistem COD (Cash On Delivery) untuk yang terjangkau.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan upaya membangun ketahan pangan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata. Semua sektor harus mengambil peran, baik pemerintah, peneliti, praktisi, pakar pertanian, penyuluh dan petani harus bersinergi dan bergerak bersama mendukung pembangunan pertanian.

"Kita harus memastikan bahwa pertanian tidak boleh terhenti didalam memenuhi kebutuhan pangan 267 juta jiwa penduduk di Indonesia. Bekerjalah dengan semangat mewujudkan kemandirian pangan, saatnya kita menjadi pahlawan bagi bangsa Indonesia," ujar Syahrul.

Kepala Badan Penyuluh Pertanian Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyebut bahwa tokoh penggerak utama pembangunan pertanian adalah penyuluh, petani dan petugas lapangan lainnya seperti POPT, petugas Alsin, dan lainnya.

"Di sinilah peran Kostratani sangat dibutuhkan, khususnya untuk membantu petani meningkatkan produktivitas. Target Kementerian Pertanian yaitu peningkatan produktivitas 7% pertahun. Ini terjadi kalau ada yang menggerakkan. Dan yang menggerakan itu tentunya penyuluh dan petani dengan didukung Kostratani," katanya.

KEYWORD :

KWT Dukuh Mandiri Budidaya Kangkung Darat Bayam Merah Sayur Organik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :