Jum'at, 03/05/2024 22:36 WIB

Bocce Meriahkan TAFISA World Games 2016

Logo Kemenpora

Jakarta - TAFISA (The Association For International Sport for All) World Games 2016 akan segera digelar di Indonesia pada 6-12 Oktober di Jakarta. Pekan olahraga spesial ini akan diikuti 110 negara peserta.

Pengurus Pusat Special Olympics Indonesia (PP SOIna) memastikan atlet intelektual difabel atau disabilitas intelektual, ikut berpartisipasi pada ajang ini. Namun, hanya khusus cabang olahraga (cabor) Bocce Ball. Sebanyak 18 anak penderita tuna grahita akan berkolaborasi dengan 18 partner atlet (atlet normal) dalam kejuaraan dunia ini (Unified Bocce Ball Special Olympics).

Kontingen Indonesia diwakili atlet intelektual difable dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan DKI Jakarta. Masing-masing mengirimkan dua atlet Bocce. Negara lain yang ambil bagian pada cabor Bocce, dengan peserta penyandang intelektual difabel adalah Bangladesh, Bruney Darussalam, India Barat, Malaysia, Filipina, Srilanka, dan Timor Leste.

Setiap tim terdiri dari delapan orang, yakni satu atlet putra difabel, satu atlet putri difabel, satu partner atlet putra (atlet normal), satu orang partner atlet putri, pelatih putra, pelatih putri, pimpinan rombongan, dan satu orang perwakilan negara.

Pertandingan Bocce Ball untuk penyandang intelektual difabel akan dilaksanakan di Kawasan Ancol, Jakarta pada 7-10 Oktober. Panitia menyiapkan tiga nomor pertandingan. Ganda putra, yakni satu atlet putra difabel dan satu partner atlet putra (atlet normal). Ganda putri, yakni satu atltet putri difabel dan satu partner atlet (atlet normal). Serta nomor unified, yang terdiri dari empat orang, satu atlet putra difabel, satu atlet putri difabel, satu partner atlet putra (atlet normal), dan satu partner atlet putri (atlet normal).

"Keterlibatan mereka yang mengalami intelektual disabilitas atau kelambanan dalam berfikir dalam sebuah kegiatan olahraga seperti ini akan meningkatkan kepercayaan dirinya," kata Ketua Umum PP SOIna, Prof Dr Faisal Abdullah, di Jakarta, Rabu (7/9).

Menurut Faisal, sekalipun mereka memiliki keterbatasan, namun akan tetap mampu berprestasi. SOIna yang menjadi anggota Special Olympics Internasional akan terus memberi ruang dan menggali kemampuannya, khususnya dalam bidang olahraga.

Kegiatan semacam ini juga menurut Faisal akan memberikan kesadaran pada semua masyarakat Indonesia untuk memberikan perlakuan yang sama pada mereka. Khususnya orang tua yang tidak bisa dipungkiri, masih ada yang tidak percaya diri membawa anaknya yang mengalami gangguan dalam pertumbuhannya sepertianak dengan intelektual difabel ini untuk tampil di masyarakat.

TAFISA World Games 2016, yang sudah enam kali digelar ini, menurut Faisal akan menjadi kesempatan bagi atlet intelektual difable untuk menunjukkan bakatnya.

"Membangun kepercayaan diri. Selain itu, untuk mempersiapkan diri pada kejuaraan dunia lain selanjutnya. Apalagi, dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan SOI dan tidak sedikit wakil dari Indonesia mampu mengibarkan bendera merah putih dan membuat lagu Indonesia Raya menggema," ungkap Faisal Abdullah.[]

KEYWORD :

TAFISA 2016 TAFISA World Games 2016




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :