Senin, 06/05/2024 06:45 WIB

TAFISA 2016

Panitia Tidak Fokus, Rekor Dunia Engrang Kandas

Rencana ingin pecahkan rekor dunia egrang. Panitia molor, banyak peserta pulang sebelum dimulai. Pecahkan rekor dunia akhirnya kandas.
 

Jakarta - Rencana ingin pecahkan rekor dunia Egrang pada rangkaian Pesta Olahraga Masyarakat atau Tafisa World Games 2016 di Kemayoran Jakarta, ternyata menuai kritik dan dianggap tidak profesional. Pasalnya, panitia molor waktu  yang menyebabkan banyak anak-anak sekolah yang terlihat kelelahan. Dan impian pecahkan rekor dunia, kandas.

Egrang adalah permainan tradisional yang menggunakan sepasang bambu bulat berukuran 2,75 meter dengan diameter 6-9 cm. Rekor dunia terakhir dipegang Belanda dengan jumlah peserta 900 orang. Sedangkan pada Tafisa Games tahun ini, Indonesia  setidaknya 1.200 peserta berhasil menaiki egrang sepanjang 100 meter tanpa terjatuh agar berhasil memecahkan rekor.

Banyak peserta dari kalangan pelajar yang sudah datang di lokasi sejak pukul 07.00 pagi, bahkan ada yang sudah datang sejak pukul 05.30 WIB. Ternyata, acaranya  baru dimulai pukul 10.00 WIB itu. Sekian jam menunggu, pantauan Jurnas.com, peserta mengeluh kesiapan panitia yang tidak memberikan pelayanan.

Padahal untuk target pecahkan rekor dunia itu, setiap sekolah sudah memberikan dukungan dengan mengirimkan perwakilan 10 murid. "Tadinya sempat pengen bisa bangga kalau Indonesia bisa pecahkan rekor egrang. Tapi panitia tidak profesional. Peserta terabaikan dan kesannya disuruh mengurus sendiri perwakilannya," ujar Sutikno, wali murid dari sekolah di Jakarta Pusat.

"Dari pagi saya perhatiin terlalu banyak hiburan. Harusnya, panitia fokus untuk pecahkan rekor dunia dulu. Kalau hiburan kapan saja bisa. Tapi kalau egrang dengan jumlah peserta lebih dari seribu itu, harusnya jadi prioritas," ujarnya.

Keluhan lelah dikemukakan Winanta, murid SMP Jakarta Selatan. Katanya, sudah sejak pukul 05.00 WIB dia sudah harus bangun menyiapkan semuanya, termasuk kesehatannya. Setibanya di acara, ternyata diinfokan tertunda-tunda terus waktunya untuk egrang. Dia dan rekannya, sudah sempat jengkel dan akhirnya pulang lebih dulu sebelum egrang dimulai.

"Cape mas, kelamaan nunggu. Sudah beberapa hari saya dan rekan latihan egrang untuk mengharumkan nama Indonesia pecahkan rekor egrang dunia. Tapi malah tidak diperdulikan. Lebih baik pulang. Udah keburu kesel aja. Kan egrang juga butuh tenaga. Buat apa kalau hanya disuguhi hiburan tidak bermutu," ujarnya dongkol meninggalkan lokasi.

KEYWORD :

TAFISA 2016 Gagal Pecahkan Rekor Engrang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :