Sabtu, 04/05/2024 11:02 WIB

Mentan Apresiasi Kerja Keras Petani Melakukan Percepatan Tanam di Maros

Pahlawan yang tidak kalah pentingnya selain dokter di rumah sakit dalam menghadapi Covid-19 adalah petani.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo melakukan gerakan percepatan tanam di Kabupaten Maros, Minggu 17 Mei 2020. (Foto: Ist)

Maros, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi kerja keras para petani di Kabupaten Maros yang melakukan percepatan tanam meski di masa Pandemi Covid-19.

Syahrul mengatakan pemerintah terus berupaya menjaga stok pangan demi menjamin ketersediaan pangan bagi 267 juta rakyat Indonesia dan tanggung jawab itu dibebankan kepada Kementerian Pertanian (Kementan).

Hal tersebut di paparkan Mentan saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka Gerakan percepatan tanam. Gerakan Tanam Ini merupakan upaya untuk menjaga dan mendukung Ketahanan Pangan Indonesia.

Gerakan percepatan tanam pada Minggu (17/5), dilaksanakan di Kelompok Tani Cahaya Muda, Desa Botomarannu, Kecamatan Lau yang sedang melakukan penanaman padi.

Dalam arahannya, Syahrul menegaskan pentingnya petani untuk tetap berperan aktif dalam menjaga stok pangan dengan menyegarakan pengolahan lahan setelah selesai melakukan panen.

Syahrul juga berpesan agar petani tetap menjaga kesehatan dengan mengikuti prosedur Kementerian Kesehatan.

"Negara dan bangsa memanggil kita semua untuk bekerja lebih kuat, dalam ancaman korona. Jangan pandang enteng, tetap pakai masker, rajin cuci tangan dan jaga jarak aman untuk menghindarkan diri dari serangan COVID-19.

Mentan Syahrul mengatakan lebih lanjut, “Ancaman yang lebih besar dari Corona adalah kelaparan. Oleh karenanya, petani harus tetap bekerja demi menjaga keamanan pangan rakyat Indonesia," tutur Mentan.

Lebih lanjut Syahrul menegaskan Pahlawan yang tidak kalah pentingnya selain dokter di rumah sakit dalam menghadapi Covid-19 adalah petani.

Petani tetap bekerja keras untuk menghasilkan pangan, dan pemerintah sangat berterimakasih atas kerja keras yang telah dilakukan oleh petani.

Pengurus kelompok tani Cahaya Muda, H. Ansar Mengatakan bahwa saat ini mayoritas petani di kelompoknya menanam padi varietas Ciherang karena mendapatkan bantuan benih, dengan luas lahan secara total untuk semua anggota kelompok adalah 38.05 ha.

Sawah yang ditanami merupakan sawah irigasi yang rata-rata ditanami dua kali dalam setahun dengan produktivitas rata-rata antara 7-8 ton/ha.

"Kami sangat senang Pak Mentan bisa melihat langsung aktivitas petani di lapangan. Sebagai petani, kami selalu bersemangat melakukan pengolahan lahan, apalagi air tersedia dengan baik. Percepatan tanam kami lakukan karena motivasi penyuluh pada kami yang luar biasa.

Kami dapat informasi dari penyuluh ada potensi kekeringan, sehingga kami bersepakat mengolah lahan lebih awal," ujar Ansar.

Amir, SP, Penyuluh Pertanian yang menjadi Pendamping Kelompok Tani Cahaya Muda, mengatakan, percepatan tanam dilakukan karena beberapa kali mendapatkan arahan, baik dari Kementerian Pertanian maupun Bupati dan Kadistan bahwa ada potensi kekeringan yang akan terjadi, Oleh karenanya, sebagai salah satu garda terdepan dalam menjaga stabilitas negara di masa wabah covid-19, maka petani dimotivasi agar terus berjuang menyiapkan pangan dengn mempercepat pengolahan lahan dan tanam.

"Kami terus memotivasi petani dan meyakinkan kepada mereka bahwa dengan mempercepat olah tanah dan tanam, maka akan semakin memperbesar kontribusi kita terhadap ketahanan pangan, apalagi di tengah kekhawatiran FAO dan WHO tentang potensi adanya kerawanan pangan di seluruh dunia akibat kekeringan dan pandemi Covid-19," ungkapnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi yang meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada komoditas pangan yang tertahan. Penyuluh harus memastikan petani tetap menanam, seandainya besok kiamat, maka hari ini harus tetap menanam,” tutup Dedi.

KEYWORD :

Syahrul Yasin Limpo Kabupaten Maros Penyuluh Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :