Kamis, 02/05/2024 13:04 WIB

Produk Samping Jagung Sudah Penuhi Persyaratan Vietnam

Khusus untuk produk samping asal jagung ini, dari data sertifikasi ekspor karantina pertanian di Cilegon tercatat sebanyak 5,5 ribu ton.

Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Raden Nurcahyo saat memberikan PC kepada eksportir di Cilegon, Rabu (18/3).

Cilegon, Jurnas.com - Karantina Pertanian Cilegon memastikan 126 ton produk turunan jagung atau Corn Gluten Meal (CGM) sudah memenuhi persyaratan teknis negara tujuan ekspor Vietnam.

Sertikat Kesehatan Tumbuhan atau Phytosanitary Certificate (PC) yang diberikan setelah produk ekspor senilai Rp1 miliar ini melewati proses pemeriksaan dan karantina tumbuhan di otoritas karantina pertanian Cilegon.

"Kami pastikan produk ekspor asal tumbuhan ini sehat, aman dan memenuhi persyaratan negara tujuan," kata Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Raden Nurcahyo saat memberikan PC kepada eksportir di Cilegon, Rabu (18/3).

Menurut Raden, pasar untuk komoditas ekspor ini selain Vietnam juga banyak diekspor ke Thailand dan India. CGM merupakan limbah jagung dari proses penggilingan jagung secara basah dari jagung yang digunakan dalam industri tepung jagung dan syrup.

CGM berbentuk serbuk atau bubuk, dengan warna kuning segar hingga coklat cerah. Umumnya sebagai pakan ternak dengan kandungan energi, protein, asam-amino, xantophyll, vitamin dan mineral, papar Raden.

Karpet Merah bagi Eksportir

Sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian untuk mendorong peningkatan nilai ekspor pertanian dengan memberikan kemudahan dan kecepatan layanan, Karantina Pertanian Cilegon lakukan layanan pemeriksaan di gudang pemilik atau inline inspection.

Layanan ini selain untuk mempercepat proses muat barang di pelabuhan atau stuffing, juga untuk meningkatkan akurasi pemeriksaan. Sehingga proses sertifikasi dapat berjalan dengan cepat dan akurat sehingga dapat meningkatkan daya saing bagi komoditas yang diekspor.

Khusus untuk produk samping asal jagung ini, dari data sertifikasi ekspor karantina pertanian di Cilegon tercatat sebanyak 5,5 ribu ton dengan nilai ekonomi Rp22,9 miliar di 2019.

Dampak wabah pandemi COVID-19 kali ini cukup signifikan, terbukti CGM yang merupakan komoditas ekspor rutin di Pelabuhan Merak ini menurun sejak 2 hari kebelakang.

"Semoga kondisi ini dapat segera teratasi, sehingga ekspor CGM dan komoditas pertanian lainnya asal Cilegon dapat kembali bergairah," pungkas Raden.

KEYWORD :

Produk Turunan Jagung Pasar AsiaRaden Nurcahyo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :