Senin, 29/04/2024 10:22 WIB

BKPM: Konflik AS dan Iran Bisa Untungkan Indonesia

Bahlil menilai Indonesia berpotensi untuk mendapat manfaat dari konflik antara kedua negara tersebut melalui sektor investasi

Menteri Teten Masduki dan Kepala Bahlil Lahadalia

Jakarta, Jurnas.com - Konflik antara Amerika Serikat dan Iran berpotensi perparah perekonomian global yang sebelumnya telah tertekan akibat masalah lain.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, menuturkan berbagai konflik lain seperti perang dagang AS dan China, Brexit, serta isu Bolivia telah membuat perekonomian dunia termasuk Indonesia menjadi berat sepanjang beberapa tahun belakangan.

“Konflik itu memperparah ekonomi global karena pertumbuhannya sampai sekarang belum stabil. AS-Iran menjadi salah satu dari beberapa variabel yang menganggu ekonomi global,” kata Bahlil Lahadlia, Kamis (9/1/2020).

Di sisi lain, Bahlil menilai Indonesia berpotensi untuk mendapat manfaat dari konflik antara kedua negara tersebut melalui sektor investasi.

Bahlil menyebutkan pihaknya belum bisa memastikan besaran investasi yang masuk ke Indonesia akibat adanya konflik tersebut sebab BKPM hingga saat ini masih mengkaji secara keseluruhan.

“Kita sampai sekarang belum bisa menentukan seberapa besar investasinya akibat persoalan AS dengan Iran ini,” katanya.

Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore (9/1), menguat seiring meredanya ketegangan di Timur Tengah.

Rupiah ditutup menguat 46 poin atau 0,33 persen di level Rp13.854 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp13.900 per dolar AS.

 

KEYWORD :

Iran Amerika Serikat BKPM Bahlil Lahadia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :