Senin, 29/04/2024 04:44 WIB

Mentan Syahrul Izin Belajar Sama Sesepuh

Syahrul menegaskan akan belajar dari para senior menteri, bahkan rela dikoreksi dan diberikan masukan dalam pengelolaan pertanian.

Menteri dan matan menteri bertemua pada acara tatap muka dan silaturrahmi dengan para mantan menteri dan pejabat teras Kementerian Pertanian di Gedung PIA, Jakarta, Senin (28/10).

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo meminta izin dan dukungan para mantan menteri dan wakil menteri pertanian era sebelumnya untuk memajukan pertanian Indonesia.

Demikian kata Syahrul pada acara tatap muka dan silaturrahmi dengan para mantan menteri dan pejabat teras Kementerian Pertanian di Gedung PIA, Jakarta, Senin (28/10).

"Saya izin memimpin Kementerian ini. Mohon dukungan dan bantuan para orang hebat di bidang pertanian pada masanya. Saya berharap kehadiran mereka yang akan terus bersama saya, membantu saya dalam memecahkan banyak masalah pertanian," ujar Syahrul.

Pada kesempatan ini, Syahrul menegaskan akan belajar dari para senior menteri, bahkan rela dikoreksi dan diberikan masukan dalam pengelolaan pertanian.

Menurut Syahrul, sebuah negara kuat apabila pertaniannya juga kuat, sehingga fungsi Kementerian Pertanian luar biasa dengan kompleksitas dan dinamika yang berkembang sangat cepat.

"Kita tidak bisa lagi menggunakan paradigma lama dan banyak cara-cara baru yang harus kita pelajari dikarenakan kemajuan teknologi sangat cepat," tegasnya.

Lebih lanjut Syahrul, mengatakan kompleksitas masalah yang besar membuat sentralisasi strategi tidak harus di Jakarta. Kementerian pertanian tidak bisa bekerja sendiri dan harus bermitra dengan yang lain.

"Kementan membutuhkan kemitraan dan kerjasama bersinergi dengan kementerian lain, dengan para Gubernur, Para bupati bahkan sampai di lapangan harus bermitra dengan para Camat dan para kepala desa maupun Lurah," ungkap Syahrul.

Sementara itu, Mentan periode 1992 - 1997, Sjarifuddin Baharsjah mengungkapkan jika kemampuan lokal dan kemampuan petani, bersama dengan peneliti tanpa banyak campur tangan menghasilkan sesuatu yang luar biasa.

"Sebaiknya kita mengapresiasi kemampuan petani kita, tidak perlu diributkan dengan peraturan peraturan dan subsidinya tidak efektif," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama Menteri Pertanian Periode 2000-2004, Bungaran Saragih mengapresiasi seluruh rangkaian tatap muka dan silaturahmi ini. Kata dia, komunikasi yang dibangun sangat bagus untuk perkembangan dan pembangunan pertanian ke depan.

"Development for agriculture penting. bagaimana mengikutsertakan institusi lain untuk membangun pertanian seperti kementeria PUPR, perindustrian , Kementrian perdagangan dan kementerian lainnya," katanya.

Suswono, Menteri Pertanian periode 2009–2014, juga mengatakan jika persoalan pertanian bukan hanya tanggung jawab kementrian pertanian tetapi juga menjadi tanggung jawab lintas sektor.

"Saya kira bagus sekali kalo kita mampu berkoordinasi dan mampu mengajak kementerian lain untuk membangun pertanian. Kalo bisa digerakkan dan dioptimalkan maka hasilnya akan sangat baik,” tambahnya.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Sektor Pertanian Syahrul Yasin Limpo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :