Rabu, 22/05/2024 09:56 WIB

Rusia: Iran Tak akan Sendiri Lawan AS

Kabulov mengatakan ada kemungkinan konfrontasi bersenjata antara Teheran dan Washington, tetapi konflik tersebut masih dapat diselesaikan melalui jalur diplomasi.

Utusan presiden Rusia ke Afghanistan, Zamir Kabulov (Foto: AP)

Moskow, Jurnas.com - Pemerintah Rusia mengatakan, Iran tidak akan sendirian jika Amerika Serikat (AS) mengambil tindakan "gila" terhadap Teheran di tengah meningkatnya ketegangan di antara kedua negara tersebut.

"Iran tidak akan pernah sendirian, Tuhan melarang, AS pernah mengambil tindakan yang benar-benar gila dan tidak bertanggung jawab terhadapnya," kata utusan presiden Rusia ke Afghanistan, Zamir Kabulov kepada wartawan di Moskow (26/6)

"Tidak hanya Rusia, tetapi banyak negara bersimpati dengan Iran," tambahnya.

Kabulov mengatakan ada kemungkinan konfrontasi bersenjata antara Teheran dan Washington, tetapi konflik tersebut masih dapat diselesaikan melalui jalur diplomasi.

"Saya benar-benar percaya bahwa tidak akan ada perang. Ketika kita mengatakan `perang,` kadang-kadang kita berarti konflik jangka pendek, dan ini tidak dapat dikesampingkan, karena ketegangan semakin memuncak," jelas diplomat itu.

"Tetapi ini tidak berarti bahwa hal itu tidak terhindarkan, masih mungkin untuk kembali ke proses politik konvensional, dan Rusia melakukan yang terbaik untuk mewujudkan hal ini," tambahnya.

Kabulov menyebut sanksi AS yang baru-baru ini menyasar Pemimpin Revolusi Islam, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei dan pejabat-pejabat lainnya sangat memalukan.

Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan, Moskow akan mencoba membujuk AS dan Iran untuk memulai dialog, tetapi mengingatkan Washington bahwa dialog dan sanksi tidak bisa beriringan.

"Ini, tentu saja, mengasumsikan berakhirnya kebijakan ultimatum, sanksi dan pemerasan," kata Lavrov dalam sebuah pengarahannya pada Rabu (26/6).

Rusia mengecam upaya AS untuk meningkatkan tekanan terhadap Iran, menegaskan kembali bahwa Moskow akan mendukung Teheran dalam menghadapi ancaman dan sanksi Washington.

KEYWORD :

Rusia Iran Amerika Serikat Zamir Kabulov




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :