Senin, 29/04/2024 01:51 WIB

Pesona Tenun Muna dengan Pewarna Alami

Julie Kaimuddin menampilkan rancangan tenun Muna yang dikombinasikan dengan kulit asli.

Tenun Muna di tangan perancang Juli Kaimuddin (Foto: IFW)

Jakarta, Jurnas.com - Gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2019 sudah dimulai. Ratusan desainer dari seluruh Indonesia memamerkan karya-karya terbaik mereka.

Salah satunya ialah Julie Kaimuddin peserta rising star adalah desainer yang terpilih dari dekranasda Sulawesi Tenggara untuk Indonesia Fashion Week 2019.

Dia menjelaskan kali ini kain yang digunakan adalah tenun Muna atau Kapudodo yang digabungkan dengan bahan kulit asli. "Rancangan ini menggambarkan pakaian wanita modern, kuat dan sentuhan khas daerah," ujar Julie yang ditemui usai pagelaran.

Julie menjelaskan motif garis dan kapudodo ini menggambarkan benteng terbesar di dunia. Kemudian motif bunga adalah harfiah dari wuna. Sedangkan bentuk busana terinspirasi dari lingkungan kerajaan mulai dari raja, tentara dan masyarakat.

"Untuk proses pembuatan memakan waktu sekitar satu minggu namun untuk konsep mencapai 3 bulan. Bahan yang digunakan adalah 100 persen sutra lokal," ucapnya.

Motif ikat tenun Paa bermotif seperti bintang, bagian dari simbol, berasal dari pulau Kaledupa. Tenun ini dari tahun lalu lebih inovatif lagi khususnya dalam pewarnaan.

Proses memakan waktu lama, untuk satu bulan jadi satu kain tenun. Setelah diikat, dicelup warna dari akar kayu, batang kayu, daun yang diproses jadi warna alami, setelah itu prosesnya dijemur.

"Kendalanya limited edition jadi tidak bisa keluar semua. Pembuatan proses yang lama, jadi membuat satu itu lama nunggunya. Bahan baku juga menjadi kendala yang dalam waktu tertentu susah dijangkau.

KEYWORD :

Tenun Muna Indonesia Fashion Week




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :