Kamis, 02/05/2024 00:56 WIB

Kok, Militer AS Masih Eksis di Suriah?

Bendera Amerika Serikat berkibar di atas kendaraan lapis baja, yang berlalu-lalang melewati Kota Manbij, Suriah pada Minggu (30/12) kemarin.

Patroli AS di Suriah (Foto: AFP)

Damaskus – Bendera Amerika Serikat berkibar di atas kendaraan lapis baja, yang berlalu-lalang melewati Kota Manbij, Suriah pada Minggu (30/12) kemarin. Tampak di atasnya seorang prajurit bersenjata memasang tatapan awas.

Sebelumnya, patroli AS bukan hal aneh di Suriah. Namun pemandangan itu menjadi tanda tanya, setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan penarikan militer dari Suriah beberapa waktu lalu.

Dilansir dari AFP, hampir delapan tahun perang saudara Suriah, aliansi pimpinan Kurdi yang disebut Pasukan Demokrat Suriah (SDF) mengendalikan sebagian besar wilayah timur laut, termasuk Manbij.

Pengumuman penarikan militer AS, membuat Kurdi panik untuk menemukan sekutu baru di Suriah, karena mereka khawatir, kehilangan AS akan membuat pasukan tersebut menjadi sasaran empuk tentara Turki.

“Kehadiran orang Amerika meyakinkan bagi masyarakat, karena situasinya menjadi tegang sejak kami mendengar keputusan mereka (AS, red) untuk mundur,” tutur Mohammed Ahmad, salah seorang pemilik berusia 28 tahun.

“Jika mereka mundur, kembali rezim (Suriah) ke kota akan lebih baik, ketimbang ke pasukan pro-Turki,” tambahnya.

Dalam perang yang telah menewaskan lebih dari 360.000 orang, pemerintah Bashar al-Assad telah merebut kembali kendali dua pertiga negara itu, sejak Moskow melakukan intervensi pada 2015.

Damaskus sekarang memiliki fokus pada mendapatkan kembali daerah kaya minyak yang dipegang oleh SDF.

Trump mengatakan dia akan menarik 2.000 tentara dari Suriah, menyatakan bahwa Washington telah mencapai tujuannya untuk menang atas kelompok ISIS.

Adapun para kawanan ISIS telah kehilangan hampir seluruh wilayah mereka, meskipun ribuan pejuangnya diperkirakan tetap berada di Suriah.

Sementara SDF telah menjadi pemain kunci dalam koalisi pimpinan AS melawan ISIS, tetapi Ankara menganggap faksi utamanya Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) tetap menjadi "teroris".

Seorang juru bicara YPG pada hari Minggu mengatakan pasukan AS tetap berada di pangkalan mereka. "Penarikan itu belum dimulai," kata Nuri Mahmud kepada AFP.

KEYWORD :

Militer AS Suriah Pasukan Kurdi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :