China kembangkan rudal balistik antarbenau (ICBM), Julang-3 (JL-3) (Foto ilustrasi: Financial Tribune)
Moskow - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan Rusia akan membalas penyebaran rudal Amerika Serikat (AS) yang melanggar Perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah (INF).
"Rusia berada di bawah tekanan konstan dari mereka yang melihatnya sebagai semacam pesaing dalam dunia politik . Kami melihat ini dalam contoh tindakan AS," kata Lavrov dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Rossiya-1 Rusia, Minggu (30/12).
Lavrov geram terhadap negara-negara Eropa yang terus mengiyakan kebijakan Gedung Putih, bahka saat kebijakan itu bertentangan dengan kepentingan mereka sendiri. Ia mencontohkan resolusi Rusia tentang Perjanjian INF.
"Di Eropa di mana kami mendengar kekhawatiran paling besar tentang keputusan AS untuk menarik secara sepihak dari perjanjian ini, tetapi seluruh Uni Eropa (UE) memberikan suara menentang proposal kami," kata Lavrov.Pada 21 Desember, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menolak resolusi yang diajukan Rusia untuk mendukung Perjanjian INF, di mana Moskow menyatakan kekecewaannya.
Lavrov mencatat, keputusan Uni Eropa hanya dapat dijelaskan dengan solidaritas yang dipahami secara keliru. Ia nambahkan, Negara Biru itu pada dasarnya mendukung Perjanjian INF yang tidak ada lagi."Langkah selanjutnya, tentu saja, akan menjadi respons Federasi Rusia. Ini bukan pilihan kami, tetapi ibu kota Uni Eropa mungkin tidak dapat memahami ancaman terhadap keamanan Eropa sendiri," kata Lavrov.Amerika Serikat Rusia Uni Eropa Perlombaan Senjata