Kamis, 02/05/2024 13:09 WIB

Menristekdikti Tegaskan Tak Tolerir Ijazah Bodong

Mohamad Nasir menegaskan, dirinya tidak menolerir praktik ijazah bodong di lingkungan perguruan tinggi.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir

Jakarta – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menegaskan, dirinya tidak menolerir praktik ijazah bodong di lingkungan perguruan tinggi.

Pernyataan Nasir menyikapi kabar tak sedap yang beredar beberapa waktu lalu, bahwa muncul tudingan kepada staf khususnya, Abdul Waid Maktub, yang diduga terlibat dalam sindikat jual beli ijazah.

“Kami tidak  pernah mentoleransi tetang ijazah  bodong itu  appaun bentuk,” tegas Nasir kepada awak media usai pelantikan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) di Kantor Kemritekdikti Jakarta, pada Kamis (29/11).

Terkait kasus tersebut, Nasir dengan tegas menyebut bahwa Kemristekdikti telah menutup kampus yang bermasalah dengan ijazah aspal (asli palsu) tahun lalu. Salah satu di antaranya STKIP Sera.

Intruksi penutupan ini, kata Menristekdikti, sudah disampaikan langsung kepada direktor jenderal terkait, dengan tujuan menjaga marwah pendidikan.

“Saya sudah perintahkan kepada dirjen dan dirketur, kampus yang bermasalah tentang ada penjualan ijazah, tutup saja!” ujar Menristekdikti.

“Siapapun yang melakukan itu tidak boleh. Apa itu staf khusus atau itu orang lain, tidak boleh,” imbuhnya.

Seperti diketahui sebelumnya, jurnalis tirto diancam pidana oleh Staf Khusus Menristekdikti Abdul Wahid Maktub, setelah menulis laporan soal sindikat jual beli ijazah dengan modus kuliah fiktif.

Menurut Maktub, tulisan tersebut bukan fakta, melainkan opini yang menyesatkan, pembunuhan karakter, dan jauh dari etika dan prinsip-prinsip jurnalistik yang adil dan profesional. “Keji sekali tuduhan itu,” kata Maktub beberapa waktu lalu.

KEYWORD :

Mohamad Nasir Sindikat Ijazah Menristekdikti




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :