Jum'at, 10/05/2024 14:37 WIB

Korut Sebut Sanksi AS "Tak Manusiawi"

Pemerintah Korea Utara (Korut) menyebut sanksi Amerika terhadap Korut

Presiden AS Donald Trump bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 12 Juni 2018, di Hotel Capella Singapura dalam pertemuan pertama antara seorang presiden AS yang duduk dan seorang pemimpin Korea Utara.

Jakarta - Pemerintah Korea Utara (Korut) menyebut sanksi Amerika terhadap Korut "tidak manusiawi" yang memberlakukan larangan terhadap alat tulis dan mainan anak-anak.

Saluran yang dikontrol negara Korea Utara, Uriminzokkiri, merilis sebuah artikel yang menyalahkan AS karena melarang perdagangan untuk kebutuhan, termasuk barang-barang bermain anak-anak dan alat tulis.

"AS telah dengan keras menjatuhkan sanksi terhadap kami dan memblokir kegiatan perdagangan reguler dan pertukaran bisnis kami," katanya dilansir UPI.

Artikel itu ditulis untuk menandai peringatan 29 tahun adopsi Konvensi PBB tentang Hak Anak dan memuji sistem pendidikannya yang menawarkan pendidikan gratis dan wajib selama 12 tahun.

"Menawarkan pendidikan gratis 12 tahun tanpa kondisi apa pun merupakan kasus yang luar biasa meski bertahun-tahun sanksi dijatuhkan kepada kami oleh AS dan para pengikutnya," bunyi artikel tersebut.

Artikel itu adalah bagian dari protes Korea Utara terhadap sanksi internasional yang memberlakukan larangan perdagangan atas barang-barang mewah dan material yang terkait dengan pengembangan senjata.

Korea Utara ingin agar sanksi dicabut karena mereka membuat kemajuan dalam perundingan denuklirisasi dengan AS.

Korea Utara juga menuntut pada bulan Oktober bahwa komunitas internasional harus mencabut sanksi terhadap Korut.

Duta Besar Korea Utara untuk PBB Kim Sung mengatakan sanksi itu telah membatasi kegiatan masyarakat dan melanggar hak mereka untuk pembangunan pada pertemuan komite Majelis Umum PBB.

KEYWORD :

Korea Utara Amerika Serikat Sanksi Perdagangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :