Rabu, 01/05/2024 19:55 WIB

Blokade Teluk, Qatar Airways Rugi Rp1,1 Triliun

Maskapai itu  menerbitkan laporan keuangan tahunan, yang menunjukkan pertumbuhan pendapatannya lebih rendah atau mengalami  penurunan 19 persen dari biasanya.

Qatar Airways (Foto: Reuters)

Jakarta - Qatar Airways mengalami kerugian hingga  USD69 juta atau sekira Rp1,1 triliun di tengah blokade Teluk yang diprakarsaiArab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Mesir sejak 5 Juni 2017.

Selasa sebelumnya, maskapai itu  menerbitkan laporan keuangan tahunan, yang menunjukkan pertumbuhan pendapatannya lebih rendah atau mengalami  penurunan 19 persen dari biasanya.

Tahun lalu, empat negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar. Selain itu, ke empat negara itu juga  menutup hubungan darat, udara dan laut,  karena menuduh Doha mendukung terorisme dan melanggar perjanjian  2014 dengan anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC).

Meski begitu, Qatar membantah semua tuduhan yang diajukan oleh tetangga Arabnya.

"Tahun bergejolak ini pasti berdampak pada hasil keuangan kami, yang mencerminkan dampak negatif blokade ilegal terhadap maskapai kami," kata CEO Qatar Airways, Akbar al-Baker dilansir Al Jazeera, Rabu (19/9).

"Namun, saya senang mengatakan, berkat perencanaan bisnis kami yang kuat, tindakan cepat dalam menghadapi krisis, solusi yang berfokus pada penumpang dan staf yang berdedikasi, dampaknya telah diminimalkan - dan tentu saja tidak sepolos tetangga kami. negara mungkin berharap, " tambahnya.

Maskapai Qatar, yang kehilangan akses ke 18 kota di negara-negara pemblokiran, terpaksa mengalihkan rute penerbangannya ke Turki, Iran dan Oman.

KEYWORD :

Qatar Airways Teluk Arab Saudi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :