Sabtu, 27/04/2024 21:06 WIB

Rossi: Ducati dan Honda Belajar dari Yamaha

Yamaha membuat perubahan besar untuk kedatangan Rossi pada tahun 2004, tetapi telah terjebak dengan konsep empat silinder Inline sejak saat itu.

Rossi (Foto:Crash)

Jakarta - Pebalap Valentino Rossi menilai perkembangan signifikan yang dirasakan Ducati dan Honda karena mereka telah belajar dari Yamaha, yang dulu sempat mendominasi MotoGP.

Salah satu hal yang dipelajari dari Yamaha menurut Rossi, salah satunya menjinakkan mesin MotoGP mereka untuk meniru karakter pengendaraan M1 yang lebih halus.

Itulah pandangan Valentino Rossi , yang mendorong untuk modifikasi mesin elektronik dan mungkin untuk meningkatkan akselerasi dalam menghadapi 22-race kehilangan beruntun Yamaha, setara dengan mandulnya di 1997-1998.

Yamaha membuat perubahan besar untuk kedatangan Rossi pada tahun 2004, tetapi telah terjebak dengan konsep empat silinder Inline sejak saat itu.

Tetapi dengan Ducati dan Honda memenangkan setiap balapan sejak Assen tahun lalu menggunakan tata letak V4 - juga sekarang menampilkan perintah tembak yang tidak rata (big bang) dan crankshaft counter-rotating - mungkinkah V4 secara alami bekerja lebih baik dengan MotoGP berspesifikasi rendah elektronik.

"Mungkin juga mesinnya bermasalah, ya," jawab Rossi dilansir Crash.

"Kami harus mengatakan bahwa Ducati dan Honda belajar dari Yamaha, karena sudah 3-4 tahun lalu Yamaha sangat lancar. Sementara Honda dan Ducati menjadi lebih agresif," tambahnya.

"Sepertinya di tahun-tahun terakhir Ducati dan Honda membuat sepeda mereka lebih seperti Yamaha. Tapi mereka punya mesin V, kami punya Inline 4. Bisa jadi [bagian dari masalah]. Tapi saya benar-benar tidak tahu."

Rekan setim Maverick Vinales juga mengatakan dia tidak dalam posisi untuk mengomentari manfaat dari desain mesin yang berbeda. Yang dia tahu adalah bahwa motornya membutuhkan pegangan.

"Saya bukan teknisi, saya tidak tahu jika Yamaha perlu pindah ke V4," kata pebalap Spanyol itu.

KEYWORD :

Valentino Rossi Yamaha MotoGP Ducati Honda




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :