Selasa, 07/05/2024 15:51 WIB

Mendes: Dana Desa Sukses di Mata Negara Asing

Program dana desa dinilai telah berhasil dengan berbagai manfaat dalam mengurangi kemiskinan di pedesaan.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo (Foto:Humasmendes)

Roma - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menilai bahwa kebijakan adanya program dana desa di Indonesia telah membuat mata dunia internasional melirik untuk diterapkan di negaranya masing-masing.

"Saya diminta untuk bicara di IFAD Roma ttg pengelolaan dana desa di Indonesia yang oleh banyak negara dianggap berhasil," kata Eko Putro Sandjojo dalam akun twitternya saat berfoto bersama dengan Duta Besar Italia untuk Indonesia.

Eko Putro saat menjadi saat menjadi pembicara utama dalam Konferensi Internasional dengan tema "Rural Inequalities: Evaluating Approaches to Overcome Disparities" yang diselenggarakan oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD) di Roma, Italia, Selasa (2/5) lalu menyampaikan bahwa program dana desa dinilai telah berhasil dengan berbagai manfaat dalam mengurangi kemiskinan di pedesaan.

"Kami telah memasuki era baru pembangunan pedesaan di Indonesia. Hal itu kami lakukan dengan mengimplementasikan kebijakan dana desa. Dalam kurun waktu empat tahun ini, negara telah mengalokasikan hingga Rp187 trilyun untuk disalurkan ke desa. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada April 2018 lalu, gini ratio di desa yakni 0,32, di kota 0,4 dan gini ratio nasional 0,39. Hal tersebut menunjukkan pembangunan di desa menjadi pendobrak penurunan gini ratio di Indonesia." katanya.

Hingga tahun 2017 lalu, kata Eko, melalui dana desa yang disalurkan ke lebih dari 74 ribu desa telah berhasil membangun 123.145 kilometer jalan desa, 5.220 unit pasar desa, 26.070 unit kegiatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), 1.927 unit embung, dan 28.091 unit irigasi. Selain itu, dana desa telah digunakan diantaranya untuk membangun sarana air bersih sebanyak 37.496 unit, 5.314 unit Polindes, 18.072 unit PAUD, 11.424 unit Posyandu, 108.484 unit MCK, 38.217 kilometer drainase, dan 65.918 unit penahan tanah.

Seminar Internasional yang digelar oleh IFAD diikuti oleh perwakilan dari berbagai negara. seminar ini digelar terkait tentang kesenjangan di pedesaan. Berdasarkan data dari IFAD sedikitnya terdapat sekitar 836 juta jiwa berada digaris kemiskinan. Angka ini sangat mengkhawatirkan mengingat meningkatnya jumlah orang yang kurang gizi di dunia dari 777 juta pada 2015 menjadi 815 juta pada tahun 2016. Di semua wilayah di dunia, tingkat kemiskinan ekstrim dan kerawanan pangan lebih tinggi di daerah pedesaan.

"Program dana desa dan Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades) dengan membuat sebuah sebuah kluster ekonomi yang mempunya skala produksi yang cukup dan terintegrasi secara vertikal dengan melibatkan berbagai pihak baik dari swasta dan perbankan akan menjadi suatu pendekatan baru yang perlu diterapkan oleh negara-negara berkembang," katanya.

KEYWORD :

Info Kemendes dana desa Eko Putro Sandjojo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :