Rektor Universitas Trilogi Dr Aam Bastaman saat mewisuda 321 wisudawan (Foto: Suara Merdeka)
Jakarta – Merintis perusahaan pemula atau ‘startup company’ idealnya dilakukan sejak masih duduk di bangku perguruan tinggi. Rektor Universitas Trilogi Dr Aam Bastaman mengatakan, karena dengan cara itu, para lulusan tak hanya melulu sebagai pencari kerja, namun juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
“Semangat kewirausahaan harus dimulai dari kampus, dan kemudian ketika mahasiswa sudah lulus kuliah ditularkan di tempat mereka bekerja,” kata Aam di sela-sela wisuda Universitas Trilogi, pada akhir pekan lalu di Jakarta.
Karena itu, menurut Aam, kampus harus mengambil peran strategis guna membimbing mahasiswa serta memberikan pendanaan bagi mahasiswa yang berminat pada praktik kewirausahaan.
Kampus juga dinilai penting memiliki pusat bimbingan kewirausahaan, sehingga mahasiswa mengenal secara utuh tentang dunia yang akan mereka geluti di kemudian hari.
“Kami juga memberikan akses kepada mahasiswa mengenai bagaimana sebenarnya pendidikan keteknopreuneran itu sebenarnya,” tutur Aam.
Aam menerangkan, di Univeritas Trilogi saat ini sudah ada sejumlah kelompok mahasiswa yang menjalankan kewirausahaan berbasis teknologi (technopreneur). Dia berharap semangat berwirausaha tersebut bisa menjadi modal bagi mahasiswa bersangkutan, saat nanti bekerja di perusahaan.
Aam menambahkan, pendidikan kewirausahaan memang idealnya harus dilakukan secara bertahap. Apalagi, kata Aam, pendidikan ini belum lama digaungkan.
“Ini merupakan fase transisi yang perlu terus didorong. Sehingga nantinya peluang untuk mencari nafkah bukan lagi dari bekerja di perusahaan, kewirausahaan akan semakin cerah,” ujar Aam.
Pada wisuda ke-5, Universitas Trilogi mewisudakan 321 wisudawan yang berasal dari berbagai program studi. Antara lain ekonomi pembangunan, manajeman, akuntansi, desain komunikasi visual, agribisnis, agroekoteknologi, ilmu dan teknologi pangan, sistem informasi dan teknik informatika.
KEYWORD :Startup Pendidikan Sarjana Perguruan Tinggi
