Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pertanian (Kementan), Mesah Tarigan (Foto: Sora Silo)
Bali - Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pertanian (Kementan), ingin mengubah cara berpikir usaha kecil menengah (UKM). Salah satunya dengan menggelar pelatihan agrobisnis Indonesia, bersama Asian Productivity Organization (APO) dan Cornel University.
Mesah Tarigan berharap melalui pelatihan tersebut, para UKM dan petani mampu memasarkan produknya untuk kebutuhan dunia saat ini. Jadi tidak melulu bicara soal swasembada.
"Harus ada perubahan pola pikir bagi small and medium enterprise yang ada di Indonesia, khususnya yang menangani pertanian," ujar Mesah di dalam pelatihan bertajuk, `Advanced Agribusiness Management Cours di Bali`, Senin (5/3).
Mesah menjelaskan, saat ini sektor UKM menghadapi tantangan serius untuk dapat terus berkembang. Hanya sebagian kecil UKM di Indonesia mampu bertahan di era globalisasi yang penuh tekanan baik di dalam negeri maupun internasional.
Untuk diketahui, sektor UKM memiliki peran penting di Indonesia, di mana sektor ini menjadi penyumbang utama produk domestik bruto (PDB) dan lapangan kerja yang melibatkan 57 juta UKM, dan menyumbang 61,41 persen PDB serta menyerap 97 persen tenaga kerja nasional.
Kementan UKM