Senin, 06/05/2024 01:22 WIB

2030, Penderita Kanker di Indonesia Diprediksi Meningkat Tujuh Kali Lipat

Menurut Wong, penderita kanker meningkat setiap harinya bahkan tercatat 5 laporan penderita setiap harinya.

Diskusi tentang Kanker bersama Singapura Medical Group, Selasa (23/01) Jakarta

Jakarta - Menurut data dari Kemenkes pada 2015 lalu, kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia, dan nomor tujuh di Indonesia. Di tahun 2013 saja, prevalensi penyakit kanker sudah mencapai 347,792 orang dari total populasi penduduk.

Selain itu, berdasarkan prediksi World Health Organization (WHO), pada 2030 jumlah penderita kanker di Indonesia akan meningkat tujuh kali lipat. Kanker paru, hati, usus, kolorektal, payudara dan serviks adalah beberapa jenis kanker yang paling banyak ditemukan di Indonesia.

Dr. Wong Seng Weng selaku ahli Onkologi dan Konsultan Spesialis dari The Cancer Center,  SMG menjelaskan bahwa semua orang memiliki sel kanker di tubuhnya, sel kanker dapat  dibedakan dari sel normal berdasarkan sejumlah karakteristik morfologi, perilaku dan genetiknya.

"Sel kanker memiliki perkembangan yang abnormal, dapat menyebar dan menyerang sel normal Iain layaknya teroris`, dan sel ini tidak memiliki waktu tenggat hidup. Jika sel teroris ini sudah menyebar ke organ-organ Iain, maka pemberantasannya akan sulit tercapai," ujar Wong.

Menurut Wong, penderita kanker meningkat setiap harinya bahkan tercatat 5 laporan penderita setiap harinya. Hal ini salah satunya disebabkan pola makan yang tidak teratur, sehingga tubuh rentan terserang penyakit kanker.

"Banyak memakan daging yang kurang higinis juga menjadi salah satu faktor seseorang terserang kanker," tutur Wong.

Menurut Wong salah satu alasan mengapa kanker terus akan meningkat lantaran waktu pengobatannya cukup lama dan sulit, sehingga membutuhkan waktu untuk mengatasi hal tersebut.

"Adaempat tipe pengobatan kanker yakni operasi, terapi radiasi, kemoterapi dan terapi hormon. Kemoterapi sangat umum dilakukan pada pasien kanker karena terapi ini sangat ampuh dalam menyasar sel kanker yang sudah menyebar. Namun itu semua memakan waktu yang tidak sedikit," tambahnya.

KEYWORD :

Kanker Kesehatan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :