Senin, 29/04/2024 09:30 WIB

Kata Fahri, Negara jangan Dibuat Gaib

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan, di era keterbukaan informasi saat ini, fakta di dalam negara tidak boleh dibuat gaib atau mitos, tetapi harus rasional.

Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah pimpin silaturahmi delegasi DPR dengan Konjen Sydney

Jakarta - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan, di era keterbukaan informasi saat ini, fakta di dalam negara tidak boleh dibuat gaib atau mitos, tetapi harus rasional.

Sebab, berbeda dengan rezim otoriter yang lebih banyak menyembunyikan fakta daripada menceritakan apa adanya. Sementara, medianya juga tidak bebas saat itu.

"Sekarang ini kita sudah bebas betul, tidak ada lagi agenda yang disembunyikan karena semua harus dibahas dan diletakan di atas meja dan semua itu saintifik," kata Fahri, saat memimpin delegasi DPR melakukan pertemuan dan bersilaturahmi dengan Konjen dan staff serta warga Indonesia di Sydney, Australia, Minggu (26/11).

Kata Fahri, jika bicara soal negara, maka jangan sampai ada yang gaib, karena bisa berbahaya. Negara, menurutnya harus rasional, transparan, dan bisa diperdebatkan apapun itu.

"Kalau agama itu memang salah satu doktrinnya, orang harus percaya kepada yang ghaib. Tapi kalau kita bicara negara, tidak ada yang tabu. Ini yang mau kita tradisikan," kata politikus PKS itu.

Ia mengakui, kaki dari bangsa Indonesia itu ada dua, satunya dibeton oleh kultur agama, sedang satu lagi kakinya bebas. Tetapi, terkadang bangsa Indonesia salah menempatkan posisi, dalam negara harus betul-betul rasional dan terbuka.

"Bahkan karena di saat kita harus berdebat dalam negara, sampai menemukan problem-problem didalam kultur yang bisa menyebabkan masalah negara kita tidak terangkat, karena satu kaki kultur kita betul-betul terbeton," terangnya.

Oleh karena itu, tambah Fahri, awal dari reformasi dalam negara adalah bagaimana cara DPR mengelola kepentingan publik, mengingat DPR ini merupakan lembaga yang rasional. Apalagi, ada keinginan para dewan membuat DPR sebagai lembaga negara yang mewakili rakyat itu lebih kuat dan solid.

"Itu lah kenapa yang paling lama di kita adalah sistem terpimpin atau presidensial, makanya sistem ini diunggulkan di kita. Bahkan, dalam sistem sekarang pun belum ideal, karena bercampurnya sistem presidensial dengan parlementarisme. Dan ini yang perlu diperbaiki untuk menuju parlemen modern," katanya.

Kunjungan Fahri selaku Wakil Ketua DPR Koodinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) diterima langsung oleh Konjen Sydney, Yayan Ganda Hayat Mulyana. Fahri didampingi sejumlah anggota DPR antara lain Maman Imanulhaq dari Fraksi PKB, Dadang Rusdiana Fraksi Hanura, dan Arteria Dahlan Fraksi PDIP, juga Kepala Badan Keahlian Setjen DPR Johnson Radja Gukguk.

KEYWORD :

Warta DPR Pimpinan DPR Fahri Hamzah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :